HONDA

Mengunjungi SDN 129 Kaur, Belajar di Gubuk Reot, Cuma Miliki 1 Gedung Permanen

Mengunjungi SDN 129 Kaur, Belajar di Gubuk Reot, Cuma Miliki 1 Gedung Permanen

 

Kondisi SDN 129 Kaur sangat memprihatinkan. SD yang berada di Desa Cinta Makmur Kecamatan Muara Sahung ini hanya memiliki satu gedung permanen, yang dibagi menjadi dua ruang kelas. 

FIRMANSYAH- KAUR

GEDUNG yang dibangun tahun 2006 tersebut saat ini sudah rusak berat. Atap sengnya sudah banyak yang bolong. Di beberapa titik plafon juga sudah ambruk, rusak lantaran sering terkena air hujan. BACA JUGA: Kembali Sekolah Tiga Kali Seminggu

Lantai yang terbuat dari ubin pun sudah rusak. Pintunya juga copot. Warna cat yang kusam membuat kondisi bangunan ini semakin suram. Untuk mencukupi jumlah ruang kelas untuk murid belajar, warga sekitar membangun ruang kelas secara swadaya.

Ada empat ruang kelas dari papan yang dibangun. Dimana satu bangunan terdiri dari 3 ruang kelas dibangun berdempetan dengan bangunan permanen yang rusak. Kemudian satu bangunan papan mirip gubuk dibangun terpisah. Seluruh ruang kelas swadaya itu hanya beralaskan tanah. Kondisinya sekarang juga sangat memprihatinkan, mirip seperti gubuk.

Ketua Forum Kepala Desa (FKD) Kecamatan Muara Saung, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Cinta Makmur, Musliadi menjelaskan, SDN 129 Kaur ini merupakan satu-satunya sekolah di Desa Cinta Makmur. Memiliki 53 murid, dua guru PNS, satu guru PPPK dan tiga guru honorer.

“Kalau musim panas, debu dari halaman sekolah masuk ke ruang kelas. Kalau musim hujan juga kondisi ruang kelas becek, karena atap banyak bocor,” kata Musliadi. Karena kursi di sekolah itu banyak rusak, wali murid dan aparat desa menyumbang kursi plastik untuk anak-anak belajar. Sedangkan meja yang ada, juga saat ini mayoritas juga rusak. BACA JUGA: Anggaran Jumbo untuk Pemilu Tidak Demokratis 

Gunakan DAK

Dia menceritakan, 2016 lalu, SDN 129 ini pernah didatangi pejabat Pemkab Kaur. Kemudian dijanjikan akan ada pembangunan dan pelengkapan sarana prasarana penunjang belajar mengajar.

Namun sampai saat ini belum juga tersentuh pembangunan sama sekali. Terkait adanya dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS), pemerintah desa tidak mengetahui hal itu. Yang pasti, sampai saat ini belum ada perubahan baik fisik maupun sarpras yang ada disekolah tersebut.

“Tentunya kita menginginkan SD yang menjadi andalan desa kita sebagai tempat menimba ilmu dapat tersentuh pembangunan. Agar tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif, terlebih pada waktu hujan turun,” harapan Musliadi.

Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kaur Denny Setiawan SH, mengatakan untuk SDN 129 Kaur sudah pernah dilakukan sidak oleh Komisi I. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: