HONDA

Migor Susah Didapat dan Beda Harga

Migor Susah Didapat dan Beda Harga

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Minyak goreng (Migor), makin sulit diperoleh belakangan ini. Tak hanya di gerai modern, di warung kelontongan tradisional pun minyak goreng seakan menghilang. Seperti yang dialami warga Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu, Marliah. Setelah ke sana - ke kemari mencari, Migor tetap tak diperoleh "Saya cari di gerai modern, katanya stoknya habis. Di warung-warung juga tak ada," sesalnya, Kamis (24/2). BACA JUGA: Migor Capai Rp 35 Ribu/Kg Tak hanya di Kota, kondisi di atas juga dialami warga Kabupaten Rejang Lebong (RL). Salah satu pengelola rumah makan di Kecamatan Curup, April (44) mengaku msangat kesulitan mendapatkan migor  satu harga. Padahal setiap hari harus memenuhi kebutuhan sebanyak 4 liter untuk memasak di rumah makan. Selain susah didapatkan, di warung atau toko manisan, selain dibatasi harganya juga sudah berbeda atau tidak lagi Rp 14 ribu per liter. Melainkan Rp 17 ribu hingga Rp 20 ribu per liter, meskipun setelah mengantre belum tentu dapat barang.

‘’Itu kondisinya kalau kita cari minyak goreng di pasar tradisional atau toko manisan, selain masih sulit juga harganya sudah berbeda-beda setiap tempat.

Kita juga sudah sering datang ke mini market atau gerai belanja modern (Retail modern, red), juga selalu dapat jawaban minyak goreng ‘kosong’ alias sudah habis.

Makanya kita mengeluh sejak beberapa minggu belakangan,’’ sampai April.  

Operasi Pasar

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUP) Kabupaten RL Dra. Hj. Upik Zumratul Aini, M.Si mengungkapkan, mereka segera menyikapi kondisi tersebut.

Salah satunya dengan menggelar operasi pasar minyak goreng.

Rencananya stok yang disiapkan untuk operasi pasar nantinya mencapai 7.000 liter.

‘’Kita memang sudah banyak mendapatkan informasi dan pengaduan soal warga maupun pedagang makanan yang mengeluhkan soal minyak goreng di pasaran yang sudah didapat.

Rencana awal kita sebagai langkah untuk antisipasi kelangkaan agan menggelar operasi pasar dan menyiapkan setidaknya 7.000 liter minyak goreng,’’ singkat Upik. BACA JUGA: Tercatat 2.884 Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Bengkulu Selama 2022

Bertolak belakang dengan keluhan masyarakat yang mengakui sulit mendapatkan minyak goreng satu harga di pasaran, salah satu distributor yaitu CV. Putra Mas yang dikunjungi RB malah mengaku stok mereka masih aman.

Meskipun ada pembatasan dari pihak pabrik, distribusi ke toko-toko dan penjualan langsung ke masyarakat tetap berjalan lancar.

‘’Bedanya memang sebelum ada kebijakan satu harga, dalam satu minggu kita dapat pasokan barang dari pabrik bisa mencapai 40 ton dan sekarang hanya setengahnya atau 20 ton.

Sehingga kita juga dalam pendistribusian ke toko-toko juga melakukan pembatasan yaitu setiap toko hanya 5 dus saja (satu dus isi 12 liter, red). Baca Selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: