HONDA

BMA Setuju View Tower Dibongkar, Tak Ada Nilai Sejarahnya

BMA Setuju View Tower Dibongkar, Tak Ada Nilai Sejarahnya

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Menanggapi rencana perobohan view tower, Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu, H. S Efendi M.Si menerangkan pihaknya telah menyampaikan soal perobohan bangunan view tower kepada Pemerintah Daerah.

Berangkat dari sejarah, Efendi menjelaskan bahwa lokasi view tower merupakan tempat berkumpulnya masyarakat Bengkulu. Serta tempat dilaksanakannya event, olahraga dan upacara.

“Yang pertama dari segi historis bahwa posisi berdirinya view tower tersebut adalah lapangan merdeka jadi secara historis tidak bisa dibantah tempat tersebut adalah titik berkumpulnya masyarakat Bengkulu karena adanya even adat seperti tabut, olahraga ataupun upacara-upacara,” terangnya.

Dilanjutkannya, segi manfaat apabila bangunan view tower dirobohkan maka  akan memperluas lokasi lapangan merdeka yang dapat dipergunakan untuk event tabut yang sudah menjadi event nasional.

“Yang kedua dari segi manfaat akan lebih baik bila lapangan tersebut diperluas untuk kebutuhan even tabut yang sudah menjadi even nasional,” jelasnya.

Menurut pedagang sekitar area view tower yang Efendi temui, para pedagang merasa resah dan khawatir apabila terjadi angin badai.

“Yang ketiga secara teknis kami secara kasat mata memandang bahwa view tower itu tidak layak, dan saya beberapa minggu yang lalu bertemu dengan pedagang sekitar view tower mereka merasa cemas apabila ada angin badai dikhawatirkan bagian bangunan view tower jatuh dan menimpa para pedagang,” terang Efendi.

Diketahui, semenjak view tower diresmikan hanya beberapa minggu dioptimalkan pemakaiannya.

“Yang keempat segi penggunaan semenjak bangunan view tower diresmikan, pertanyaan saya berapa bulan view tower dioptimalkan atau dipakai mungkin hanya seminggu lebih kurang. Fakta saat ini siapa yang berani naik ke atas tim teknis sendiri harus menggunakan pengaman. Maka karena itu atas nama masyarakat adat di Provinsi Bengkulu kembalikan ke posisi semula, berdasarkan sejarah, kemanfaatan, keamanan agar Bengkulu memiliki alun-alun atau lapangan,” jelas Efendi.

Pembahasan mengenai tindak lanjut bangunan view tower sudah lama didiskusikan. Sikap BMA Bengkulu sudah bertemu dengan Gubernur sebelum Covid-19 supaya bangunan view tower dibongkar.

“Bukan berarti BMA memutuskan keberlanjutan pembangunan Provinsi Bengkulu. Penyebutan view tower sebagai ikon itu tidak pernah saya tahu, ikon Bengkulu itu seperti tabut dan bunga Rafflesia, kalau memang perlu ada view tower cari lokasi yang lain,” tutup Efendi. (cw4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: