Kuota Dikurangi 15 Persen, Pemprov Bengkulu Ajukan Penambahan Pasokan Bio Solar

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Provinsi Bengkulu tahun ini akan mengalami pengurangan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar.

Pengurangan BBM jenis bio solar terjadi sebanyak sekitar 15 persen untuk jatah tahun ini, jika dibandingkan pada tahun 2021 kuota bio solar untuk Bengkulu diketahui sebanyak kurang lebih 14,9 ribu kilo liter (KL). BACA JUGA: Antisipasi Antrean Bio Solar, Jam Pelayanan di SPBU Diatur

Pengurangan pasokan BBM ini, menyebabkan dampak antrean kendaraan di sejumlah SPBU.

Antrean terjadi, khusus bagi kendaraan yang mengonsumsi bio solar.

Menyikapi pengurangan pasokan BBM jenis bio solar ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu berencana akan mengajukan penambahan pasokan BBM jenis bio solar kepada BPH Migas.

Ini untuk mencukupi kuota BBM bio solar di Provinsi Bengkulu.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, M. Ikhwan.

"Ada pengurangan sekitar 15 persen pada tahun ini untuk BBM jenis bio solar di Provinsi Bengkulu.

Kita akan segera mengajukan permohonan untuk penambahan kuota BBM jenis bio solar ini ke BPH Migas," sampai Ikhwan, Jumat (18/3). BACA JUGA: Herwin Suberhani: Cari Solusi Persoalan Listrik

Tambahan kuota BBM yang akan diajukan Pemprov ke BPH Migas ini,  sama dengan sebanyak pengurangan pasokan yang saat ini didapat Provinsi Bengkulu yakni sebesar 15 persen.

"Kita baru mau mengajukan permohonan penambahan kuota minimal tentu sebesar pengurangan saat ini.

Yakni sebesar 15 persen pengurangan pasokan BBM bio solar untuk Provinsi Bengkulu tahun ini," jelasnya.

Sebelumnya, Pertamina telah menetapkan sebanyak 14,9 ribu kilo liter (KL) kuota bio solar untuk Bengkulu selama tahun 2021 sesuai dengan usulan Pemerintah Provinsi Bengkulu sendiri.

Kuota ini disalurkan ke 34 dari 43 lembaga penyalur atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), yang menyediakan BBM jenis bio solar di Provinsi Bengkulu. (tok)

Sumber: