Butuh 5.360 Pil Obat Cacing
MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Puskesmas Perawatan Bantal membutuhkan hingga 5.360 butir obat cacing, khusus untuk anak-anak.
Ribuan butir obat itu akan diberikan kepada anak-anak, mulai April 2022.
“Setahun itu diberikan sebanyak dua kali, jadi butuhnya sampai 5.360 butir. Cuma untuk di April ini nanti, kebutuhan awal kita sebanyak 2.680 butir,” kata Kepala Puskesmas Bantal, Ns. Rita Puspita, S.Kep, kemarin.
Disebutnya, ada 39 lokasi jadi sasaran kegiatan pemberian obat cacing.
Tersebar di 13 desa di wilayah kerja Puskesmas Bantal.
Terdiri 13 Posyandu, 14 lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanankanak (TK), dan 12 sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI).
“Semua lokasi ini kita datangi, ketika kegiatan ini kita luncurkan April nanti,” sampainya. Jumlah anak yang akan diberikan obat cacing, dari pendataan pihaknya, sebanyak 2.680 anak.
Sebarannya, di Desa Nelan Indah sebanyak 256 anak, Pasar Bantal 149 anak, Mandi Angin Jaya 376 anak.
Teramang Jaya 112 anak, Lubuk Selandak 117 anak, Sidomakmur 226 anak, Nenggalo 113 anak.
Pondok Baru 186 anak, Pernyah 182 anak, Berangan Mulya 53 anak, Agro 325 anak, Bunga Tanjung 392 anak dan Batu Ejung 193 anak. BACA JUGA:Waspadai Penyakit Cacingan Hewan Ternak, Begini Ciri-cirinya
“Sasaran pemberian obat cacing ini ada 3 kategori. Pertama usia 1-4 tahun 935 anak. Kedua, kategori usia 5-6 tahun 424 orang anak. Dan ketiga, kategori usia 7-12 tahun 1.321 anak,” sampainya.
Menurutnya, sangat penting anak-anak diberikan obat cacing secara berkala. Mengingat ketika anak-anak cacingan, membuat anak-anak menjadi lemas. Pertumbuhannya tidak berjalan baik dan berdampak negatif pada konsentrasi serta prestasinya anak.
Gejala Cacingan
“Pemberian obat cacing merupakan salah satu program pemerintah yang wajib diberikan kepada anak-anak. Pelaksanaannya di Posyandu dan di sekolah, baik itu di PAUD, TK, SD maupun MI,” sampainya.
Pemberian obat cacing tambahnya, diharapkan dapat mengoptimalkan penyerapan karbohidrat di tubuh anak.
Lalu mengoptimalkan penyerapan protein, karbohidrat, vitamin A, dan zat besi.
Sehingga meningkatkan kualitas hidup, status gizi dan perkembangan anak. BACA JUGA: Wisata Pendakian di Desa Sentral Baru
“Gejala anak cacingan ini cenderung tidak tampak. Namun secara umum, bisa dikenali ketika anak terlihat selalu kodisinya lesu dan tidak bersemangat.
Sering mengantuk, pucat, dan tampak kurang gizi. Jadi ini sangat penting, agar anak-anak terhindar dari penyakit kecacingan,” tutupnya. (hue)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: