Kolaborasi OJK dan Group Inovasi Keuangan Digital Gelar Webinar dan LCC Jasa Keuangan Syariah
BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu kerjasama dengan Group Inovasi Keuangan Digital memberikan edukasi dan peningkatan pemahaman tentang literasi keuangan melalui Webinar Edukasi Keuangan Syariah Digital dan Lomba Cerdas Cermat (LCC) Jasa Keuangan Syariah Tingkat SMP dan SMA se-Provinsi Bengkulu secara virtual, Senin (21/3).
Kolaborasi OJK Provinsi Bengkulu dan Group Inovasi Keuangan Digital menghadirkan pemateri dari Direktur Group Inovasi Keuangan OJK Pusat, Dino Milano Siregar. Dia menyampaikan materi tentang potensi ekonomi digital Indonesia.
Lalu CEO Halalvestor Global Asia dan Bendahara Umum AFSI Putri Madarina menyampaikan materi tentang keamanan transaksi dalam berinvestasi, dan Staf Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan Financial Technology Otoritas Jasa Keuangan OJK Pusat, Bintang Prabowo, dengan peserta guru Pendamping dan siswa-siswi dari SMP dan SMA se-Provinsi Bengkulu.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Bengkulu, Tito Adji menyampaikan, kegiatan ini merupakan program menjelang Ramadhan dan guna memberikan edukasi dalam peningkatkan pengetahuan dan pemahaman literasi keuangan.
Lebih kepada keuangan syariah bagi pelajar Bengkulu, pemahaman mengenai produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, fitur dan risiko, hak dan kewajiban, cara mengakses, dan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengunaan produk dan layanan jasa keuangan.
"Pada hari ini dilaksanakan dua kegiatan yaitu Edukasi Keuangan Digital dan Syariah dalam bentuk Webinar dan Lomba Cerdas Cermat secara virtual dengan menggunakan flatform Quizzis. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan menjelang bulan Ramadhan nantinya serta dalam rangka mengkampanyekan Global Money Week," ungkap Tito Adji.
“Harapan kita, nantinya mereka pelajar ini bisa tahu sejak dini terkait keuangan syariah dan keuangan digital. Saat ini literasi keuangan syariah masih minim baik inklusi atau literasi ini dengan kegiatan bisa memberikan pemahaman mengenai produk dan layanan keuangan syariah dan layanan jasa Keuangan lainnya," terang Tito.
Untuk kegatan Lomba cerdas cermat ini dilakukan babak penyisihan untuk menuju babak final yang akan diadakan pada 24 Maret 2022 mendatang.
Pemenang lomba cerdas cermat tingkat SMP maupun SMA selanjutnya akan mewakili Provinsi Bengkulu dalam Lomba Olimpiade Cerdas Cermat Syariah Tingkat Nasional yang diadakan OJK RI pada bulan Ramadhan 1443 H. Dimana Kegiatan LCC ini diikuti oleh 27 SMA dengan total 102 tim dan 56 SMP dengan total 205 tim.
“Jadi lomba cerdas cermat ini ada babak penyisihan, pemenang tingka SMP, SMA akan di tanding dilagi dengan daerah lain pada bulan ramadhan nanti, semoga SMP dan SMA dari Bengkulu jadi pemenangnya," jelas Tito.
Senada itu, Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital OJK Pusat, Imansyah menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kepala OJK Provinsi Bengkulu beserta jajarannya yang telah menginisiasi kegiatan ini.
"Kami berharap melalui webinar ini bisa menjadi sarana kita untuk dapat memberikan edukasi yang lebih besar tentang pemahaman jasa keuangan syariah khususnya dan berbagai layanan jasa keuangan digital dengan model syariah," sampai Imansyah.
Lanjutnya, saat pendemi ini guna mengurangi interaksi langsung antar pelaku di sektor jasa keuangan, semua harus menggunakan teknologi informasi. Selama pandemi Covid-19 ini juga terjadi akselerasi digitalisasi diseluruh sektor bisnis usaha termasuk juga di sektor jasa keuangan.
"Ketika itu terjadi muncul berbagai terminologi baru yang menggunakan kelebihan daripada teknologi informasi itu yang disebut teknologi finansial.
Ini kemudian juga sangat berperan penting untuk membuka saluran-saluran baru termasuk dalam konteks bagaimana meningkatkan literasi dan edukasi termasuk juga perlindungan kepada masyarakat melalui digitalisasi di sektor jasa keuangan," tambahnya.
Lebih mendalam, hadirnya teknologi finansial ini sudah dampak yang positif kepada masyarakat. Namun perlu dipahami ada sisi lain tentang risiko dari keberadaan keuangan digital ini.
"Perlu dipahami kepada adik-adik siswa-siswi SMP dan SMA untuk mengetahui teknologi finansial seperti pinjaman-pinjaman online yang legal dan mana yang ilegal dari data OJK, dan juga investasi-investasi yang legal, agar adik-adik sekalian tidak mudah tergoda dengan iming-iming untung yang berlipat - lipat dengan modal kecil," ucap Imansyah.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa meningkatkan literasi keuangan digital baik itu proses layanannya maupun adik-adik siswa-siswi SMP dan SMA bisa menerapkannya khususnya pada masyarakat di Provinsi Bengkulu ini.
Untuk lomba cerdas cermat gunakanlah segala kompetensi dan kemampuan dengan sebaik-baiknya," harap Imansyah melanjutkan.
Dalam kegiatan ini Kepala OJK Provinsi Bengkulu Tito Adji Siswantoro juga menyampaikan di Provinsi Bengkulu capaian Indeks Literasi Keuangan (ILK) sebesar 34,12% (masih di bawah target nasional sebesar 35%) dan Indeks Inklusi Keuangan (IIK) mencapai 85,56% (melebihi target nasional sebesar 75%).
Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara Pemerintah, OJK, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lain, yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, adapun target inklusi Keuangan di tahun 2024 adalah sebesar 90%.Presiden Nomor 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, adapun target inklusi Keuangan di tahun 2024 adalah sebesar 90%. (gik/prw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: