HONDA

Liputan Khusus: Stok Melimpah Jatah Berkurang

Liputan Khusus: Stok Melimpah Jatah Berkurang

 

Solar di Provinsi Bengkulu masih langka. Rakyat makin susah. Mestinya di triwulan tahun 2022 ini, stok solar masih melimpah.

Faktanya penyaluran ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dikurangi. Berikut laporan khususnya.

KUOTA solar subsidi Provinsi Bengkulu tahun 2022 sebanyak 111.970 kiloliter (KL).

Sementara versi Pertamina realisasi bulan Januari, Februari dan Maret 28.062 KL.

Bila pun itu terjadi, sisa kuota atau stok solar masih melimpah atau sekitar 83.098 KL. BACA JUGA: Laporan Khusus: Pertamina Gagal

Namun realisasi penyaluran solar selama tiga bulan tersebut masih janggal.

Sebab berdasarkan penelusuran di lapangan, jatah solar untuk SPBU dikurangi. Jauh dibandingkan dari sebelumnya.

Pengawas SPBU Desa Ujung Karang, Rendi Dwi Harsono mengakui terjadinya antrean panjang mobil berbahan bakar solar ini dikarenakan memang penyaluran solar dikurangi dari pihak Pertamina.

Biasanya SPBU Desa Ujung Karang selalu mendapatkan jatah 16 ton hingga 24 ton dalam sehari.

Namun pada saat ini hanya dikirim oleh Pertamina 8 ton dalam sehari. 16 ton kadang-kadang.

"Pendistribusian ini mulai dikurangi oleh Pertamina sejak awal Maret lalu.

Karena jatah BBM solar dikurangi makanya antrean kendaraan berbahan bakar solar sangat panjang.

Bahkan semua mobil dan sopir harus menginap untuk mendapatkan solar tersebut.

Bisa dilihat sendiri di jalan betapa panjangnya antrean tersebut hingga membuat mobil mengambil badan jalan lintas," kata Rendi Dwi Harsono.

Pihak Pertamina tidak ada menjelaskan ataupun memberitahu pihak SPBU mengapa jatah pendistribusian solar ini berkurang.

"Kalau dalam kondisi normal, kalau kami minta 16 ton pasti dikirim 16 ton oleh Pertamina. BACA JUGA: Kamsri Kecam Insiden Kekerasan Aktivis Sumbagsel

Namun saat ini langsung Pertamina yang mengatur berapa jatah untuk SPBU kami," jelasnya

Sementara itu, Petugas SPBU Kembang Seri, Doni menambahkan kelangkaan solar terjadi karena pendistribusian ke SPBU Kembang Seri kerap terlambat.

Namun ia tidak mengetahui secara pasti mengapa alasan keterlambatan solar masuk ke SPBU.

Namun memang keterlambatan pendistribusian solar ke SPBU ini sudah terkadi sejak satu bulan terakhir ini.

"Kalau untuk pendistribusian BBM solar ke SPBU kami satu kali sebanyak 8 ton.

Jadi wajar banyak mobil mengantre karena memang BBM solarnya belum tersedia atau terlambat didistribusikan oleh Pertamina ke SPBU.

Semua mobil yang mengantre sudah dipastikan menginap di SPBU ini," bebernya

Salah seorang sopir truk, Ujang mengungkapkan, karena kelangkaan BBM solar ini membuat semua sopir truk makin susah.

Harus bersusah payah untuk mendapatkan solar. Kejadian ini jelas sangat berdampak terhadap pekerjaan mereka dalam mengejar target dalam pengantaran sawit.

Kalau biasanya bisa bekerja full seharian untuk kejar target, namun sekarang sudah tidak bisa karena harus mengantri BBM solar yang sangat lama. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: