Untuk Usia di Bawah 65 Tahun, Saudi Umumkan Kuota Haji 2022
JAKARTA, rakyatbengkulu.com – Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengumumkan kuota haji 2022. Total satu juta kuota haji disiapkan untuk jemaah dari dalam dan luar Saudi. Kuota untuk masing - masing negara belum ditetapkan, tetapi Indonesia diperkirakan dapat jatah 70 ribu jemaah.
Kabar adanya kuota haji 2022 itu disampaikan Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaki Zakaria Ansyari di Jakarta (9/4). “Selain mengumumkan kuota haji 2022 sebanyak satu juta jemaah, Saudi juga menyampaikan syarat - syaratnya,” katanya.
Antara lain, jemaah haji 2022 harus berusia di bawah 65 tahun. Dengan demikian, jemaah dengan usia 65 tahun ke atas diminta bersabar dahulu. Syarat berikutnya, harus sudah divaksin Covid-19 secara lengkap. Lalu, menunjukkan hasil swab PCR negatif maksimal 72 jam sebelum keberangkatan. BACA JUGA: Biaya Haji jadi Rp 42 Jutaan
“Selama di Saudi, jemaah haji harus mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
Zaki lantas menjelaskan soal kuota haji untuk Indonesia. Dia menegaskan, Saudi baru sebatas mengumumkan kuota total jemaah haji saja. Sedangkan perinciannya belum disampaikan.
Meski begitu, Zaki memperkirakan kuota haji Indonesia tahun ini sekitar 70 ribu orang. Angka itu didapatkan dari kuota haji Indonesia selama ini yang sekitar 10 persen dari kuota haji di luar negara Saudi.
Kemudian, Zaki mengasumsikan kuota haji internasional tahun ini sebanyak 70 persen dan kuota haji dalam negeri Saudi 30 persen. “Maka, insya Allah Indonesia mendapatkan kuota sekitar 70 ribu orang,” tuturnya.
Pada bagian lain, Kementerian Agama (Kemenag) belum banyak berkomentar soal perkembangan haji 2022. Menag Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik informasi dari Saudi. Dengan informasi tersebut, sudah ada kepastian tahun ini Indonesia bakal mengirim jemaah haji. Soal kuota, Yaqut menunggu informasi lebih lanjut dari Saudi.
“Kita akan optimalkan berapa pun kuota yang akan diberikan untuk Indonesia,” jelasnya.
Yaqut berharap Indonesia tidak hanya berpatok pada kuota pokok saja, tetapi juga diberi kuota tambahan dari sisa kuota haji negara lain yang tidak terserap. Di tengah krisis ekonomi dan pandemi Covid-19 di penjuru dunia, pemberangkatan haji pasti bakal menghadapi banyak tantangan. BACA JUGA: Wahana Air, jadi Potensi Ekonomi Desa
Kepada jajarannya, Yaqut meminta untuk dipersiapkan sebaik-baiknya. Supaya pengiriman jemaah haji di tengah pandemi Covid-19 berjalan lancar dan mengutamakan keselamatan serta kesehatan. Dia menjelaskan, Kemenag sudah menyiapkan beberapa skenario pemberangkatan haji dengan simulasi beberapa kuota jemaah haji. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: