Final, Hanya 747 CJH Bengkulu ke Tanah Suci
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Akhirnya pemerintah menetapkan jumlah kuota haji untuk Provinsi Bengkulu.
Kendati demikian, hanya 48 persen jamaah yang bisa berangkat haji tahun ini.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr.H. Zahdi Taher, M.Hi melalui Kabid PHU, Dr. H. Intihan, S. Ag. MH mengatakan, Provinsi Bengkulu hanya mendapatkan kuota 747 calon jamaah haji (CJH) yang bisa berangkat tahun ini. BACA JUGA: Untuk Usia di Bawah 65 Tahun, Saudi Umumkan Kuota Haji 2022
Jumlah ini merupakan kesimpulan yang diberikan oleh Kemenag RI, dengan berbagai pertimbangan, mengingat kondisi pandemi Covid-19.
“Kita dapat 747 kouta jamaah, satu kloter 384 orang.
Jadi hanya ada dua kloter haji yang berangkat tahun ini, “ kata Intihan, saat dikonfirmasi oleh RB, Jumat (22/4).
Sementara itu, dengan jumlah yang sudah ditetapkan tersebut masih menyisakan 889 jamaah.
Harus bersabar, untuk menunaikan rukun ke-lima tersebut pada tahun depan.
“Jumlah ini, dan nama nama yang akan berangkat itu pemerintah yang menentukan.
Jadi untuk yang belum berkesempatan berangkat, InsyaAllah dipastikan berangkat tahun depan, “ jelasnya.
Ia menyebutkan daftar data CJH Provinsi Bengkulu.
Kota Bengkulu dengan kuota 2020 sebanyak 307, dan Kuota 2022 : 140, sisa kuota : 167. (lengkapnya lihat grafis)
“Hari ini (kemarin, red) kita sudah memberikan pemberitahuan dengan kawan kawan kabupaten kota.
Agar mempersiapkan segala sesuatu untuk rencana keberangkatan haji ini, “ jelasnya.
Khususnya, untuk pemberkasan administrasi.
Seperti paspor dan visa. Pihaknya mulai melakukan pembaruan, pasalnya sejak dua tahun lalu sehingga perlu update data.
Termasuk untuk cek kesehatan dan vaksin menginitis.
“Vaksin menginitis dan vaksin lengkap. Ini sudah ketentuannya jika ada yang menolak vaksin maka ditinggal. Aturan dari pemerintah seperti itu,“ paparnya.
Utamakan 65 Tahun ke Bawah
Terkait pemberangkatan haji tahun 2022, CJH yang akan diberangkatkan ke Mekkah sebanyak 1 juta jamaah, dan diutamakan untuk CJH yang di bawah 65 tahun.
Ini merupakan suatu kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Arab Saudi.
“Kalau kuota per negara 1 juta jamaah, dan yang diberangkatkan diutamakan yang berumur 65 tahun ke bawah” imbuhnya.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah, masih mempersiapkan segala sesuatunya untuk pemberangkatan haji.
Diantaranya, berkoordinasi dengan pemerintah Saudi Arabia, dan pelaksanaan teknik berkaitan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Pasalnya, hingga saat ini pandemi Covid-19 masih melanda. Meskipun dengan jumlah kasus yang melandai. BACA JUGA: Sampah Menggunung, Eks TPS Pasar Bengkulu Aktif Lagi
“Nantinya, jamaah yang diberangkatkan diwajibkan negatif Covid dengan pembuktian PCR minimal 3 hari sebelum keberangkatan. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: