1.070 Guru Batal di Assesment, Cek Nama Honda di Sekolah Swasta
MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko batal menguji 1.070 orang guru dan tenaga kependidikan.
Meskipun sasaran yang akan diberhentikan tahun ini, seluruhnya merupakan guru dan tenaga kependidikan berstatus pegawai daerah dengan perjanjian kerja (PDPK) atau honorer daerah (Honda).
Mereka akan jadi sasaran assesment untuk pengurangan PDPK, seluruh kepala sekolah (Kepsek) yang di sekolahnya ada PDPK. BACA JUGA: Kabar Baik, Juni TPG Cair Lagi
Juga pengawas guru dan sekolah, dalam hal ini para koordinator wilayah (Korwil) pengawas.
Kepastian ini dikemuka Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Mukomuko, Arni Gusnita. S.Pd.AUD, MM, Rabu (18/5) lalu.
Perubahan itu, setelah pihaknya berkoordinasi dengan tim assement dari Universitas Bengkulu (Unib).
“Yang di assesment kepala sekolah dan pengawas. Kepala sekolah ini tidak seluruhnya.
Hanya mereka yang di sekolahnya ada PDPK. Sebab, tidak semua sekolah itu ada hondanya,” ujar Arni.
Pertimbangan bukan guru dan tenaga kependidikan jadi sasaran assesment, karena inti dari sasaran yang hendak dicapai Pemkab mengenai honda adalah evaluasi kinerja.
Dari evaluasi itu, selanjutnya dilakukan pengurangan honda yang disesuaikan dengan ketersediaan anggaran untuk pembayaran honor honda.
“Karena bukan penerimaan yang baru, jadi kita evaluasi kinerja. Assesment nanti, berasal dari Unib. Tim ini yang langsung turun,” ucapnya.
Ditambah Arni, khusus untuk tenaga honda yang bertugas di sekolah swasta. BACA JUGA: Modus Begal Bertato yang Tewas, Pura-pura jadi Penumpang Ojek
Dipastikan sasara assesmentnya tetap para guru dan tenaga kependidikan tersebut.
Tidak melibatkan Kepsek swasta maupun pengawas.
“Jumlahnya hanya sedikit, 13 orang yang bertugas di sekolah swasta,” imbuhnya.
Waktu pelaksanaan direncanakan mulai 6 hingga 10 Juni 2022.
Dibagi dalam tiga zona. Khusus zona 1, kegiatan assesment dipusatkan di SMPN 03 Kota Mukomuko.
Zona 2 dipusatkan di SDN 02 Penarik dan zona 3 kegiatannya dipusatkan di SMPN 02 Ipuh.
“Sekarang masih pengolahan data. Tim assesment dari Unib minta data nama-nama sekolah, siapa saja guru honda dan tenaga kependidikannya.
Juga minta data hasil analisis jabatan (Anjab). Sehingga tahu kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di setiap sekolah,” pungkasnya.
Dari data yang RB peroleh, diantara honda yang bertugas di sekolah swasta ataupun di luar SD negeri dan SMP negeri yakni:
Heni Puspita Sari di SDIT AL-Fatih, Lukman Hakim di MIS Tarbiyah Tirta Makmur.
Nurhidayah dan Suherman di MI Hidayahtul Mubtadin, Devi Oktavia dan Nurhayati di SDIT Iqro Ipuh.
Neny Kemalasari dan Muhsin Alatas di SDIT Hidayatullah, Awaludin dan Joni Candra di MTs Nuroniyah. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: