HONDA

Korban Perundungan dan Pemalakan, Siswa SMP Tak Berani Lapor

Korban Perundungan dan Pemalakan, Siswa SMP Tak Berani Lapor

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Diduga, jadi korban perundungan atau bullying seorang siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Kota Bengkulu mengalami luka di bagian bibir.

Ini lantaran korban juga mendapatkan tindakan kekerasan, dari beberapa orang teman sekelasnya.

Korban berinisial PU, mengalami perundungan yang dilakukan oleh beberapa orang temannya diduga dari beberapa bulan lalu. BACA JUGA: Pemain Drumband Pingsan, Pak Pelatih Bilang Tak dapat Makan

Aksi yang dialaminya tersebut berawal dari pemalakan, yang dilakukan oleh teman-temannya kepada dirinya.

Meski kerap mendapatkan perlakuan pemalakan bahkan ditelanjangi, korban masih tetap bertahan untuk sekolah dan tak berani melaporkan pada pihak sekolah.

Hingga peristiwa ini mencuat, saat korban menerima aksi kekerasan yang dilakukan pelaku dengan pemukulan di bagian bibir hingga korban terluka.

Awalnya, korban enggan menceritakan hal yang dialaminya baik kepada pihak sekolah maupun orang tua karena kerap diancam oleh para pelaku yang berjumlah 5 orang.

Hal ini terungkap saat salah seorang teman korban melaporkan peristiwa yang dialami korban kepada orang tua korban, hingga orang tua korban melaporkan kejadian dan mendatangi ke pihak sekolah.

Kepala SMP Negeri 15 Kota Bengkulu, Herman Bustami ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian yang dialami oleh siswanya.

Dirinya menyebutkan, awalnya pihak sekolah tidak tahu adanya peristiwa tersebut.

Ini lantaran korban tidak pernah melaporkan kejadian ke pihak sekolah ataupun wali kelas.

"Awalnya kita tidak tahu, kita tahu saat orang tua korban datang ke sekolah. Ini sudah kita selesaikan, orang tua anak-anak (yang membully) sudah kita panggil," sampainya, Senin (23/5).

"Sudah buat perjanjian jika peristiwa ini kembali terjadi akan dikembalikan kepada orang tua," imbuhnya.

Dirinya menyebutkan, seandainya pihaknya tahu lebih dulu tentu pihaknya akan memanggil para pelaku lebih cepat hingga kejadian tidak berlangsung lama.

Ini karena korban tidak pernah melaporkan kejadian yang dialaminya lantaran merasa terancam dengan perlakuan para pelaku yang adalah teman sekelasnya.

"Saya memang tidak tahu sama sekali kejadian, karena yang dibully ini takut karena diancam makanya ia diam saja.

Kejadian ini tahu karena temannya melaporkan ke orang tua dan orang tua datang ke sekolah," sambungnya.

Para pelaku perundungan terhadap korban, lanjut Herman, memang kerap dipanggil ke ruangan Bimbingan Konseling (BK) lantaran kenakalan lainnya seperti bolos sekolah dan tidak mengerjakan tugas.

Namun tak disangka, para pelaku ternyata melakukan hal demikian juga terhadap temannya. BACA JUGA: 8 Kepsek Dilantik, Ini Daftarnya

Untuk mencegah terjadinya hal serupa, meski telah menyelesaikan kasus tersebut di dalam ranah sekolah.  

Celana Dicopot

Pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap anak - anak.

"Nanti kita akan melakukan pengetatan pengawasan.

Guru harus lebih intensif lagi mengawasi anak-anak yang ada," ujarnya.

PU memang kerap menjadi objek kenakalan beberapa teman sekelasnya, mulai dari pemalakan, celana korban dicopot hingga pemukulan. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"