Selama Nataru 2025, Damkar Bengkulu Siagakan 180 Personel Antisipasi Kebakaran dan Bencana

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bengkulu telah menyiagakan 180 anggota untuk mengantisipasi potensi kebakaran dan bencana jelang serta selama libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapsiagaan di tengah aktivitas perayaan pergantian tahun.

Kepala Dinas Damkar Kota Bengkulu, Yuliansyah, menekankan bahwa penggunaan petasan dan kembang api oleh masyarakat pada malam Tahun Baru bisa memicu kebakaran.

"Dikhawatirkan api berasal dari percikan mercon yang dimainkan dapat memicu kejadian kebakaran. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tidak bermain atau menghidupkan petasan dan kembang api di kawasan padat penduduk ataupun di lapangan yang terdapat ilalang kering," ujar dia dikutip Antaranews.com.

BACA JUGA:6 Makanan dengan Kandungan Gula Tinggi yang Sering Tak Disadari, Ada Susu dan Jus Buah?

BACA JUGA:5 Tanda-Tanda Kamu Sedang Di-Gaslighting oleh Seseorang dan Cara Menghadapinya

Menurut Yuliansyah, kawasan padat penduduk berisiko tinggi karena api dapat menyebar dengan cepat jika terjadi percikan petasan atau kembang api.

Selain kebakaran, Damkar Bengkulu juga bersiaga menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan melanda Kota Bengkulu selama masa liburan Nataru.

 Personel Damkar telah ditempatkan di 10 posko yang tersebar di berbagai titik strategis.

"Para personel disiagakan di masing-masing pos untuk mengantisipasi adanya bencana atau kejadian yang membutuhkan penyelamatan. Ada 10 pos, satu posnya berisi 18 personel yang berjaga dengan sistem gantian," tambah Yuliansyah.

Selain fokus pada potensi kebakaran dan cuaca ekstrem, Dinas Damkar Bengkulu akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan imbauan keselamatan kepada wisatawan. 

BACA JUGA:Polda Bengkulu Gelar Apel Pasukan untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025

BACA JUGA:6 Kesalahan Umum Saat Traveling yang Harus Dihindari untuk Liburan Sempurna

Petugas akan mengingatkan pengunjung agar tidak mandi di pantai, terutama di kawasan Pantai Panjang, yang dikenal rawan gelombang tinggi. 

Sumber: