Ada yang Baru di TikTok, Rekomendasi Diperbarui Demi Kesehatan Mental Pengguna
FILE PHOTO: The TikTok logo is pictured outside the company's U.S. head office in Culver City, California, U.S., September 15, 2020.--REUTERS/Mike Blake (REUTERS/Mike Blake)
JAKARTA, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Kesehatan mental pengguna tampaknya menjadi perhatian TikTok untuk tetap menggaet banyak orang menggunakan platform digital ini.
Apalagi diketahui, sejumlah konten di media sosial mungkin terlihat biasa saja, namun, jika ditonton berulang-ulang bisa menimbulkan masalah.
Misalnya, konten berisi menu makanan sehat atau kesedihan. TikTok menilai topik-topik yang berpotensi bermasalah biasanya berkaitan dengan kesejahteraan.
Memperhatikan hal tersebut, kali ini TikTok memperbarui algoritma konten di platform video singkat ini demi keamanan dan kesehatan mental penggunanya.
"Kami merancang sistem rekomendasi dengan mengutamakan keamanan," kata Kepala Kepercayaan dan Keamanan di TikTok, Cormac Keenan, dalam siaran pers di blog resmi TikTok, Kamis (14/7/2022).
BACA JUGA:Semua Karena Tiktok, 3 Sekolah Nyaris Bentrok
"Konten yang muncul di laman For You seseorang bisa saja berasal dari kreator yang mereka pilih untuk tidak mengikuti atau mungkin tidak berhubungan dengan kesukaan mereka," imbuhnya.
Platform video singkat ini meluncurkan fitur penyaringan (filter) yang bisa membisukan kata atau tanda pagar, konten dengan kata kunci tersebut tidak akan muncul di laman For You dan Following.
Berdasarkan uji coba mereka di Amerika Serikat, TikTok membatasi kemampuan pengguna menonton konten-konten seperti itu. Tidak dijelaskan berapa lama atau berapa konten yang bisa ditonton dalam sehari.
"Kami juga melatih sistem kami supaya mendukung bahasa baru karena kami ingin memperluas uji coba ini ke lebih banyak pasar dalam beberapa bulan ke depan," jelasnya.
BACA JUGA:Suami Main TikTok, ASN Minta Cerai
"Tujuan kami adalah laman For You setiap orang memuat konten, kreator dan topik yang akan mereka sukai," kata Keenan.
TikTok Dianggap Berbahaya Bagi Anak
TikTok belakangan ini disoroti karena platform ini dianggap berbahaya bagi remaja dan anak-anak. Sejumlah anak, kebanyakan di Amerika Serikat, dilaporkan meninggal setelah mengikuti tantangan yang ada di platform tersebut.
Platform tersebut berupaya membatasi konten yang bisa dilihat pengguna usia remaja, yaitu mengelompokkan konten apakah mengandung tema dewasa.
BACA JUGA:JANGAN DITIRU!! Tonton Konten Tiktok Makan Kecubung, Nyawa Pelajar SMP Melayang
TikTok berencana meluncurkan fitur supaya konten bertema dewasa tidak bisa dilihat pengguna usia 13 sampai 17 tahun.
"Jika kami mendeteksi sebuah video mengandung tema yang dewasa atau rumit, misalnya adegan fiksi yang mungkin terlalu menakutkan atau menegangkan untuk penonton yang lebih muda, ada skor tingkat kedewasaan untuk video tersebut supaya tidak ditonton pengguna usia bawah 18 tahun," kata Keenan.
Fitur-fitur tersebut secara bertahap akan digulirkan dalam beberapa bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antaranews.com