Dirikan Pabrik Pengolahan Sawit dan Karet, Kerjasama Malaysia-Bengkulu
Gubernur Bengkulu dan Jajaran DPRD Provinsi Bengkulu lakukan pertemuan dengan Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia--Febi/rakyatbengkulu.disway.id
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Pendirian pabrik pengolahan sawit dan karet di Provinsi Bengkulu, jadi bahasan dalam pertemuan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dengan Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, YB. Zuraida Kamaruddin di Gedung Daerah Balai Raya Semarak, Sabtu (16/7).
Ikut hadir dalam pertemuan, jajaran Pemprov dan unsur pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu.
Pertemuan sekaligus menjajaki beberapa kerjasama pengembangan ekonomi dan potensi industri dalam sektor perkebunan terkhususnya sawit, karet hingga kayu-kayuan di wilayah Provinsi Bengkulu.
Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan, pertemuan ini adalah yang perdana antara Pemprov Bengkulu dengan Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia guna membahas pendirian pabrik industri di wilayah Bengkulu yang digunakan untuk mengelola hasil sawit dan karet.
"Kita presentasikan potensi bahan baku, bahan CPO kita kan jutaan ton pertahun.
Ini produk turunannya belum ada sama sekali. Apalagi karet dan limbah pohon sawit.
Nah ternyata ini bisa diolah menjadi sebuah industri, pembangunan industri untuk mengelola bahan baku inilah yang kita bahas," sampainya kepada rakyatbengkulu.disway.id.
BACA JUGA: Tanam Ganja di Kebun Sawit, Pemilik Kabur Saat Disergap Polres Seluma
Meski demikian, Rohidin menyebutkan pertemuan ini adalah penjajakan awal atas inisiasi pembangunan industri atau pabrik pengelola potensi bahan baku sawit dan karet di Provinsi Bengkulu.
"Ini baru penjajakan awal, tapi saya punya keyakinan. Karena ini bukan kerjasama antara pemerintah, tapi beliau sebagai pembuka.
Saya sebagai gubernur dan beliau sebagai menteri.
Yang akan mengerjakan industri ini adalah badan usaha milik negara Malaysia bekerjasama dengan BUMD kita, atau pelaku bisnis di Provinsi Bengkulu," tambahnya.
Nantinya, bentuk kerjasama yang tengah dijajaki kedua pihak ini yakni mendirikan industri bersama dalam bentuk pengelolaan hasil pohon sawit dan karet.
"Industri pengelolaan pohon sawit dan pohon karet seperti itu. Ini yang sedang dirintis untuk dibangun di Bengkulu.
Nanti bahan baku sawit atau karet itu akan di olah di sini," tutup gubernur.
BACA JUGA: Bonyok Dikeroyok Tetangga
Sementara itu, terkait kerja sama yang tengah dijajaki tersebut Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, YB. Zuraida Kamaruddin mengatakan banyak potensi di Bengkulu yang dapat dimanfaatkan khususnya sawit dan karet.
Guna mengembangkan ekonomi melalui sektor industri, maka potensi ini harus dimanfaatkan secara optimal akan termanfaatkan.
"Saye lihat banyak potensi yang boleh kita manfaatkan di Bengkulu ini, karena logistik dan infrastukturnya sudah ada.
Jadi pihak gubernur Bengkulu melihat bagaimane barang-barang yang dihasilkan ini tidak terus diekspor.
Jadi kalau boleh diproses di sini sendiri untuk dijadikan minyak masak (minyak goreng), dijadikan bahan-bahan yang produk lain.
Jadi itu akan termanfaatkan untuk rakyat dan ekonomi Bengkulu," sampainya dengan logat Malaysia.
Pihaknya juga melihat bagaimana bagaimana pohon sawit dan karet yang sudah tua dan menghasilkan, dapat kembali diolah agar dapat terus bermanfaat tidak terbuang percuma.
BACA JUGA: SMP dan SD Dilarang Menggelar Bimbel
"Kita ada teknologi yang mane akan kite proses batang-batang sawit dan karet dan kayu-kayu tak terpakai untuk menjadi bahan furniture.
Dengan itu kite boleh menghalang (menghalau) kebakaran hutan dan mencegah polusi udara," tambahnya.
Dikatakan, jika terwujud bentuk kerjasama antara sebuah provinsi di Indonesia dengan kerajaan Malaysia akan jadi yang pertama.
BACA JUGA: Dika, Lulusan Sarjana: Berhenti jadi Guru Honorer, Pilih Jualan Telur Rangrang
"Suatu perkembangan yang sangat baik untuk alam sekitar, ekonomi dan hubungan bilateral untuk kita kuatkan dan sinergi antara Malaysia dan Bengkulu.
Dan ini kalau ini terjadi, adalah suatu perjanjian pertame di mane sebuah provinsi dengan Kerajaan Malaysie dan agensi-agensi bergabung untuk kehidupan ekonomi dan kebaikan bersame," tutur Zuraida dengan bahasa Melayunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: