Harga Cabai Bertahan Rp 100 Ribu/Kg
Pembeli dan pedagang cabai di Pasar Sembayat sedang melakukan transaksi jual beli. FOTO DOK RB--
SELUMA. RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Banyak pihak memprediksi kenaikan harga cabai merupakan hal biasa terjadi menjelang hari Raya Idul Adha. Namun sampai saat ini harga cabai merah keriting di Kabupaten Seluma masih bertahan Rp 100 ribu/Kilogram (Kg).
Dari pantauan RB, di Pasar Sembayar pedagang cabai merah rata-rata masih menjual cabai merah keriting Rp 100 ribu/Kg dan cabai rawit Rp 90 ribu/Kg.
Pedagang cabai Pasar Sembayat, Antoni mengatakan, dirinya sebagai penjual tidak terlalu paham dengan harga. Namun ketika modal mahal, tentu mereka menjual dengan harga di atasnya karena mencari keuntungan.
“Kalau sekarang harga masih Rp 100 ribu/Kg karena kami membeli dengan masih modal tinggi,” ujarnya.
BACA JUGA: Tangan Pria Terjepit Mesin Penggiling Cabe di Pasar Minggu
Ia menjelaskan, para pembeli rata-rata membeli cabai paket eceran Rp 10 ribu untuk memenuhi kebutuhan dapur. “Selama harga mahal memang pembeli tidak pernah dengan jumlah banyak paling Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu atau setengah kilo," ungkapnya.
Menurutnya, cabai lokal atau dari kabupaten tetangga diprediksi harganya masih tinggi hingga bulan Agustus mendatang karena kondisi saat stok juga terbatas dan pengaruh lainnya.
"Kemungkinan sampai bulan Agustus mendatang harga mahal," terangnya.
Sementara itu, salah satu petani Kecamatan Seluma Selatan Haris Ferdiansyah mengatakan, tingginya harga cabai ini masih dipengaruhi tingginya harga pupuk dan pestisida.
Petani harus mengeluarkan ongkos yang tidak sedikit untuk membesarkan cabai hingga panen.
BACA JUGA: FIFGROUP Salurkan Pembiayaan untuk 550 UMKM, Serta Pembinaan Bersama Astra dan Yayasan Astra
“Modal juga mahal sekarang, harga pupuk dan perawatan," jelasnya. Para petani mengukapkan masih bertahannya hargai cabai Rp 100 ribu/Kg di pasaran lantaran dipengaruhi tingginya biaya perawatan cabai mulai dari pupuk hingga pestisida yang harganya melambung tinggi.
“Perawatan saat ini sangat cukup susah karena cuaca yang tidak menentu tanaman cabae muda terseram hama,” sampainya. (juu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: