HONDA

Co-Location ‘SenyuM’ dari BRI, Pegadaian, dan PNM, Mudahkan Pelaku Usaha Akses Layanan Permodalan

Co-Location ‘SenyuM’ dari BRI, Pegadaian, dan PNM, Mudahkan Pelaku Usaha Akses Layanan Permodalan

Mudahkan pelaku usaha akses layanan permodalan dengan Co-Location ‘SenyuM’ dari BRI, Pegadaian, dan PNM.--dokumen/rakyatbengkulu.com

BACA JUGA:Andal Kelola Aset dan Keuangan, BRI Terus Perkuat Bisnis Treasury

Holding Ultra Mikro telah hadir sejak September 2021. Kehadirannya ditujukan untuk lebih memberdayakan dan mengangkat perekonomian dari tataran pelaku ekonomi akar rumput, yaitu segmen usaha ultra mikro.

Dua tahun berselang setelah kehadiran Holding UMi, kini telah terbentuk 1.013 unit co-location di seluruh Indonesia.

Melalui Holding UMi, ketiga entitas pun saat ini menerapkan strategi untuk lebih mengedepankan aspek pemberdayaan. 

Adapun di lapangan, telah hadir lebih dari sekitar 66 ribu relationship manager untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat.

BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Q2-2022: UMKM Tangguh, Produktivitas Bisnis Semakin Melesat

Ujung tombak Holding UMi tersebut dilengkapi dengan layanan digital untuk semakin memperkuat business process.

Terkait hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan bahwa manfaat Holding Ultra Mikro (UMi) semakin dirasakan oleh pelaku usaha, tidak hanya melalui pemberdayaan, namun juga dari layanan dan solusi yang terintegrasi dari layanan yang ditawarkan.

Hal tersebut kata Catur, membuat pelaku usaha ultra mikro dapat semakin memperkuat kapasitas dan produktivitas usaha serta menjadi bagian dari perputaran ekonomi kerakyatan.

"Dengan membuka layanan seluas-luasnya dari ketiga entitas dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi ekosistem ultra mikro. Hal ini tentu dirasakan oleh pelaku usaha UMKM termasuk ultra mikro di dalamnya," ungkap Catur.

BACA JUGA:Digital Banking Apps Paling Digemari, BRImo Catatkan Kenaikan Transaksi 136,5%

Holding UMi sendiri diyakini dapat memberikan akses layanan jasa keuangan dengan lebih mudah bagi para pelaku usaha di segmen terkecil.

Hambatan akses pembiayaan formal semakin dapat diatasi, di mana terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro yang dapat diberdayakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: