Kenali 3 Penyakit Tanaman Cabai di Musim Penghujan, Petani Harus Ketahui Cara Mengantisipasinya

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Budi daya cabai merah kriting (CMK) saat musim penghujan dan cuaca ekstrem menjadi hal yang sangat menantang bagi para petani.

Bagaimana tidak, para petani CMK harus mengeluarkan biaya lebih besar daripada saat musim kemarau karena ada tiga penyakit wajib diwaspadai dan cara mengatasinya jika petani tak ingin merugi.

Ketiga penyakit musim penghujan tersebut yakni Patek atau Antraknosa yang disebabkan jamur patogen Colletotrichum sp.

Penyakit ini bagian buah, baik itu buah muda maupun buah masak, maka tingkat kerugian kehilangan hasilnya cukup tinggi.

BACA JUGA:Waspada Musim Hujan! Bunga dan Buah pada Cabai dan Jambu Air Rontok, Begini Solusinya

Kedua penyakit layu, baik itu layu karena bakteri Ralstonia solanacearum maupun jamur Fusarium sp.

Patogen ini berkembang optimum pada suhu 28-30 0C gejala layu yang tiba-tiba pada bagian atas daun dan kemudian akan berubah menjadi kering kecoklatan.

Ketiga penyakit busuk batang dan buah yang dipicu infeksi jamur Phythophthora capsici. Jamur ini juga menyerang tanaman terong, tomat serta semua jenis cabai.

Jamur patogen yang mampu menimbulkan kerusakan parah pada hampir semua bagian tanaman cabai, tidak hanya pada batang dan buah, tapi juga daun.

BACA JUGA:Jelang Pemilu, Harga Cabai Merah Keriting dan Sayuran Diprediksi Mengalami Kenaikan di Tahun 2024

Cara sederhana yang bisa dilakukan sejak dini ialah dimulai dari pemilihan varietas bibit yang toleran terhadap ketiga penyakit tersebut.

Kemudian pengolahan lahan yang benar dengan memperhatikan saluran air pembuangan jangan sampai air tergenang saat musim penghujan dan memberikan kapur pertanian sehingga pH tanah tetap stabil dan normal.

Penerapan sistem budidaya tanaman yang sehat, yang diintegrasikan dalam teknologi pengelolaan hama dan penyakit tanaman secara terpadu akan memberikan hasil yang lebih baik.

Selanjutnya Pengendalian penyakit Sejak Dini,Selain varietas cabai yang tahan,atau toleran terhadap penyakit penggunaan pestisida yang tepat juga bisa menjadi alternatif pilihan untuk memberikan perlindungan sejak dini.

Sumber: