HONDA

Gunung Berapi Paling Aktif di Sumatera Barat, Ini Rentetan Kejadian Erupsi Gunung Marapi

Gunung Berapi Paling Aktif di Sumatera Barat, Ini Rentetan Kejadian Erupsi Gunung Marapi

Ini rentetan kejadian erupsi Gunung Marapi, gunung berapi paling aktif di Sumatera Barat.--dokumen/rakyatbengkulu.com

Terjadi letusan Gunung Marapi berikutnya, namun keterangan kurang jelas, yaitu pada tahun 1889, 1904, 1905, 1908, 1910, 1911, 1913

Letusan ditahun berikutnya kembali terekam, yaitu pada tahun, 1916, 1917, 1918, 1919, 1925, 1927, 1929, 1930, 1932, 1949, 1951, dan 1952.

BACA JUGA:Mendaki Gunung Bikin Ketagihan, Bagi Pemula Perlu Persiapan Matang, Bisa Saja Bahayakan Diri

Pada tahun 1955, 1956, 1957, 1958, 1967, serta di tahun 1970 terpantau adanya peningkatan aktivitas Gunung Marapi. 

Kemudian terjadi letusan berikutnya pada tahun, 1971, 19722, 1973, 1975, 1977. Adapun letusan  pada 8 September 1978, berupa letusan eksplosif di kawah Verbeek dan c, disertai dengan asap letusan berbentuk kembang kol serta mencapai ketinggian lebih kurang 1500 meter. 

Pada saat itu hujan abu yang ditimbulkan erupsi Gunung Marapi sampai ke Tanah Datar. Selanjutnya  letusan Gunung Marapi pada 8 Mei dan 14 Oktober 1980, berupa letusan eksplosif disertai suara gemuruh pada kawah Verbeek dengan ketinggian asap lebih kurang 1000 meter, disertai hujan abu hingga ke Kabupaten Tanah Datar. 

BACA JUGA:Pendaki Lebih Baik Jauhi Gunung Dempo, Ada Potensi Bahaya Abu Vulkanik

Gunung Api Marapi kembali meletus, terjadi pada tahun 1981, 1982, 1983, 1984, 1985, 1987, 188, 1989, 1990.

Adapun letusan Gunung Marapi yang terbaru terjadi di tahun 2005, 2006, dan 2023 serta yang terbaru terjadi letusan Gunung Marapi pada 3 Desember 2023. 

Jalur Pendakian Gunung Api Marapi

Sementara untuk jalur pendakian Gunung Api Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) ke arah puncak dapat dijangkau dari tiga arah yaitu, dari Tenggara, Barat Laut dan Selatan.

Dengan masing-masing jalur pendakian dimulai dari Pariaman, Sungai Puar dan Koto Baru. Umumnya jalur pendakian yang biasa digunakan untuk melakukan aktivitas pendakian adalah dari jalour Koto Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: