HONDA

Peristiwa Perang Bubat di Zaman Majapahit, Awal Mula Mitos Suku Sunda-Jawa yang Tidak Boleh Bersatu

Peristiwa Perang Bubat di Zaman Majapahit, Awal Mula Mitos Suku Sunda-Jawa yang Tidak Boleh Bersatu

Awal mula mitos suku Sunda-Jawa yang tidak boleh bersatu, peristiwa perang bubat di zaman Majapahit.--Foto: Facebook.com/Thelostofmajapahit

BACA JUGA:Beberapa Kerajaan Gaib yang Masih Diyakini Masyarakat Ada di Indonesia

Karena itu Mahapatih Gadjah Mada langsung naik pitam, serta mengarahkan pasukannya untuk mengintimidasi raja Linggabuana.

Akan tetapi Raja Linggabuana menolak maka terjadilah pertempuran yang tidak seimbang. 

Akhirnya, semua rombongan Kerajaan Sunda gugur dan Kemudian Putri Dyah Pitaloka pun bunuh diri sebagai bela pati untuk kehormatan bangsanya. 

Raja Hayam Wuruk pun marah dan malu karena perilaku Mahapatih Gadjah Mada ini. Semenjak pada saat itulah, hubungan mereka berdua menjadi renggang. 

BACA JUGA:Bukan Islam, Ternyata Ini Agama Pertama dari Kerajaan Pagaruyung Beserta Sejarah dan Peninggalannya

Raja Hayam Wuruk kemudian menghadiahi Gadjah Mada tanah di Probolinggo sebagai hadiah sekaligus menjadi tempat buangan.

Akibat dari tragedi ini merusak hubungan antar kedua kerajaan hingga bertahun-tahun.

Hingga rasa sentimen itu masih ada sampai 2018, dimana nama yang ada berbau kerajaan Majapahit tidak akan tercatat di daerah manapun di Jawa Barat. 

Bahkan ada mitos yang masih dipercaya sampai sekarang bahwa perempuan Sunda dilarang untuk menikah dengan pria Jawa. 

Kalau hal  itu tetap dilakukan, konon katanya akan muncul kesengsaraan di dalam rumah tangga nantinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: