HONDA

Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat dari Urutan Lahir, Masuk Akal tapi Apakah Valid?

Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat dari Urutan Lahir, Masuk Akal tapi Apakah Valid?

Masuk akal tapi apakah valid, kepribadian seseorang bisa dilihat dari urutan lahir.--Foto: Freepik.com/Freepik

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Umumnya saudara kandung memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku seseorang.

Teori urutan lahir menunjukkan bahwa status dalam keluarga dapat memiliki dampak jangka panjang pada perilaku dan sifat seseorang.

Meski masuk akal, belum ada bukti ilmiah korelasi antara urutan kelahiran dengan kepribadian.

Sebagai orang tua, perlu memahami bahwa karakter setiap anak berbeda-beda, karena yang membentuk karakter anak pun beragam. Misalnya dari pola asuh dan lingkungan tempat anak tumbuh. 

BACA JUGA:6 Warna Bola Mata Ini Punya Rahasia Tersembunyi, Bisa Gambarkan Kepribadian Dasar Manusia

Tapi beberapa orang tua percaya, karakter anak bisa dipengaruhi juga oleh urutan lahir. mulai dari anak pertama, anak tengah, anak bungsu, anak tunggal bahkan anak kembar. Masing-masing punya keunikan sendiri.

1. Anak Sulung: Ambisius, Leader,  Rapi dan Extrovert

Anak sulung dikenal pribadi yang sering mengambil peran sebagai leader yang bertanggungjawab. Mereka biasanya menjadi contoh yg baik bagi adik-adiknya dan sering diberikan beban tanggung jawab oleh orang tua.

Selain itu juga anak pertama dikenal dengan lemper bernegosiasi yang kuat dan perfeksionis.

BACA JUGA:Orang Bermata Coklat Lebih Bisa Dipercaya, Inilah Arti 4 Warna Mata pada Manusia yang Punya Kepribadian

Sebagai anak sulung, terbiasa mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya dan mendapat motivasi untuk lebih disiplin.

Anak sulung juga sering kali merasakan tekanan untuk memenuhi ekspektasi yang tinggi sehingga memicu anak sulung menjadi ambisius.

2. Anak Tengah: Kreatif, Negosiator dan Pembawa Kedamaian

Anak tengah dinilai sangat baik dalam bernegosiasi, berkompromi dalam keluarga. Karakter ini berdasarkan pengalaman bertahun-tahun dalam mengelola konflik dan memenuhi kebutuhan dan perspektif anggota keluarga yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: