Gubernur Rohidin Ungkap Prestasi Luar Biasa: Pendapatan PKB Provinsi Bengkulu Puncaki Peringkat Nasional

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Gubernur Rohidin Mersyah dengan bangga mengumumkan bahwa Provinsi Bengkulu telah mencapai prestasi luar biasa sebagai yang tertinggi dalam hal pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di antara 34 provinsi lainnya.

"Dalam evaluasi terbaru dari 34 provinsi, Provinsi Bengkulu berhasil mencatat pencapaian tertinggi dalam pendapatan pajak kendaraan bermotor, dan peningkatan deltanya merupakan yang terbesar," ujar Gubernur Rohidin setelah membuka Sekolah Lapang Gempa Bumi.

Realisasi pajak dari Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor telah mencapai Rp67.509.692.500.--MC Pemprov Bengkulu

Menurut data Bidang Pengelolaan Pendapatan Provinsi Bengkulu, realisasi pajak dari Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor telah mencapai Rp67.509.692.500 sejak awal Mei hingga 1 November lalu.

Meskipun Program Pemutihan Pajak akan berakhir pada 30 November, Gubernur Rohidin menyatakan kemungkinan dilanjutkan, tergantung pada respons dan animo masyarakat.

BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Bengkulu Mendorong Peran Penting Korluh Pertanian

"Kami akan melihat respon masyarakat terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuka kembali Program Pemutihan Pajak. Saya melihat masih banyak masyarakat yang belum membayar pajak, terutama kendaraan dinas di 9 kabupaten kota dengan nilai miliaran rupiah," tambah Gubernur Rohidin.

Program Pemutihan Pajak akan berakhir pada 30 November, Gubernur Rohidin menyatakan kemungkinan dilanjutkan, tergantung pada respons dan animo masyarakat.--MC Pemprov Bengkulu

Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Provinsi Bengkulu, Yudi Karsa, menambahkan bahwa realisasi pajak selama Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor baru akan diumumkan pada 1 Desember mendatang.

"Data akhir realisasi pajak selama Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor akan kami umumkan besok atau lusa setelah menyelesaikan periode 30 hari terakhir," jelas Yudi saat dihubungi melalui Whatsapp. (rilis/pariwara)

Sumber: