HONDA

Ko Panyi, Desa Terapung Muslim di Thailand yang Penduduknya Berasal dari Pelaut Melayu Nomaden

Ko Panyi, Desa Terapung Muslim di Thailand yang Penduduknya Berasal dari Pelaut Melayu Nomaden

Penduduknya berasal dari pelaut Melayu nomaden, Ko Panyi merupakan desa terapung muslim di Thailand.--Foto: Facebook.com/Sawanutour

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ketika membahas tentang sebuah kota atau desa, pasti kita membayangkan daerah yang memiliki jalan, bangunan atau bahkan di sebuah pegunungan.

Tetapi ternyata terdapat bentuk lain dari kota ataupun desa yang yang jauh dari pikiran kita, seperti sebuah desa terapung ini.

Ko Panyi, sebuah desa terapung muslim di Thailand yang penduduknya berasal dari pelaut Melayu nomaden.

Adapun desa terapung yang memiliki nama Ko Panyi ini tidak seperti kota ataupun desa yang seperti kita pikirkan, dimana desa Ko Panyi ini tersembunyi pada sebuah teluk di selatan negara Thailand.

BACA JUGA:Ini Alasan Mobil Listrik yang Diproduksi Indonesia Dijual Murah di Thailand

Desa ini dilindungi oleh batuan kapur yang sangat besar setinggi kurang lebih sekitar 20 meter.

Diketahui desa ini benar-benar ada dengan konstruksi yang muncul dari air yang ditopang oleh panggung ramping yang menyerupai kaki burung flamingo.

Selain itu desa ini menampung lebih dari 360 keluarga yang jumlah penduduknya 1.680 orang.

Menurut berbagai sumber, sejarah dari Desa Ko Panyi ini bermula di akhir abad ke 18, dimana orang-orang yang ada di Desa Ko Panyi ini dulunya mengikuti undang-undang yang membatasi kepemilikan hak tanah yang hanya untuk orang-orang yang berasal dari negara Thailand saja.

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Pemutih ala Thailand Susu Beruang dan Sabun Kojic: Bisa Bikin Kulit Putih dalam Sebulan

Karena itulah mendorong para nelayan melayu nomaden untuk memulai pemukiman yang dibangun di atas panggung, dengan memanfaatkan perairan teluk yang tenang ini. 

Seiring dengan meningkatnya kekayaan masyarakat dikarenakan industri pariwisata yang berkembang di Thailand, pada saat ini memungkinkan masyarakat tersebut untuk membeli tanah di pulau itu.

Masyarakat Desa Ko Panyi ini kemudian membangun sekolah, pusat kesehatan, dan juga masjid. Desa Ko Panyi ini alam menetapkan aturannya dan manusia memahami serta mematuhinya. 

Ketika air laut sedang pasang dan gelombang yang berbahaya selama musim hujan, para penduduknya akan melakukan emigrasi dari desa ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: