HONDA

Sempat Booming ! Batu Akik Pink Lebong Kini Hilang Bak Ditelan Bumi

Sempat Booming ! Batu Akik Pink Lebong Kini Hilang Bak Ditelan Bumi

Sempat Booming ! Batu Akik Pink Lebong Kini Hilang Bak Ditelan Bumi--Badri/RB

BENGKULU,RAKYATBENGKULU.COM - Batu akik menjadi benda yang paling dicari pria dan wanita untuk mempercantik diri dan melengkapi penampilan agar terlihat lebih trendi, terkesan mewah dan menambah kepercayaan diri.

Batu akik merupakan anggota elit dari mineral alam. Menurut beberapa sumber, dari kira-kira 3000 jenis mineral di bumi, hanya terdapat 150 sampai 200 jenis mineral yang bisa digolongkan sebagai jenis batu mulia

Batu-batu tersebut familiar di mata kita pada abad modern ini.

Salah satunya Batu Akik Pink Lebong yang ditemukan oleh para penambang emas tradisional dari lubang-lubang tambang emas di dalam tanah berdekatan dengan urat emas.

BACA JUGA:Rekomendasi Batu Akik yang Memukau untuk Kaum Wanita ! Begini Tips Memilih Batu Akik dengan Warna Menarik

Namun, saat itu batu akik belum begitu populer dan pada awal tahun 2015 demam batu akik merambah Provinsi Bengkulu yang membuat pecinta dan kolektor batu akik bermunculan.

Batu Akik Pink Lebong pertama kali dibawa oleh penambang tradisional Desa Tambang Sawah, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.

Saat itu, batu akik pink tersebut mempunyai tingkat kekerasan batu atau glasses belum begitu keras sehingga para pengrajin batu akik pink lebong harus ekstra hati-hati dalam mengasahnya membentuk menjadi cincin, gelang hingga liontin bagi kaum hawa.

Saat baru-baru ditemukan oleh penampang emas, bahan mentah batu akik pink lebong tersebut dihargai Rp600 ribu hingga Rp1 juta oleh pengepul dan tergantung tingkat kekerasan dan bahan yang tidak bercampur partikel lain sehingga warna pink pada pink lebong tampak jelas dan menawan.

BACA JUGA:Batu Akik Sulaiman: Permata dari Pegunungan yang Punya Kekuatan Mistis dan Membawa Perlindungan

Pink Lebong ini juga dikenal dengan sebutan Rubby Lebong, puluhan hingga ratusan meter dalam perut bumi berdekatan dengan urat emas batu akik pink lebong ini ditemukan.

Bahkan pada tahun 2015 lalu para kolektor dari berbagai daerah langsung datang ke Kabupaten Lebong untuk membeli batu akik tersebut dan hal itu hanya bertahan selama satu tahun.

Berbeda dengan Red Raflesia, Yellow Raflesia, White Raflesia yang saat ini masih banyak yang menyimpan dan memakainya.

Jika ditinjau dari pandangan spritual bahwa pembentukan gemstone terjadi melalui proses geologi. Misalnya, melalui diferensiasi magma, metamorfosa dan sedimentasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: