HONDA

Bukan Cuma Kuliner Khas, Lemang Makanan Syarat Adat Pernikahan di Bengkulu yang Kental Filosofi Kehidupan

Bukan Cuma Kuliner Khas, Lemang Makanan Syarat Adat Pernikahan di Bengkulu yang Kental Filosofi Kehidupan

Lemang makanan syarat adat pernikahan di Bengkulu yang kental filosofi kehidupan, bukan cuma kuliner khas.--Instagram/ Lemang.sg

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Salah satu kuliner khas Bengkulu yakni lemang. Tapi ternyata lemang bukan cuma kuliner khas, namun makanan syarat adat pernikahan di Bengkulu yang kental dengan filosofi kehidupan.

Di seluruh wilayah Bengkulu lemang dikenal sebagai panganan khas tradisional yang sangat diminati oleh masyarakat.

Lemang merupakan makanan yang biasanya digunakan dalam syarat adat upacara pernikahan di Bengkulu, berikut ini filosofinya tentang kehidupan.

Lemang merupakan makanan khas daerah Nusantara di Bengkulu termasuk juga malah menjadi syarat khusus dalam acara pernikahan

BACA JUGA:7 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Bengkulu yang Wajib Dibawa Pulang, Ada Bay Tat Hingga Kopi Bengkulu !

Dimana budaya dan tradisi yang menjadi bagian dari kultur adat menjadikan lemang sebagai upacara perkawinan yang disebut dengan istilah bimbang.

Dahulu kalanya lemang dijadikan sebagai syarat adat dan penentuan keabsahan sebuah pernikahan, jika laki-laki tidak membawa lemang untuk pihak perempuan pernikahan mereka dianggap batal secara adat yang dilestarikan hingga saat ini.

Dilansir melalui warisanbudayaonline Lemang dijadikan syarat adat untuk acara pernikahan ini masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Kaur persyaratan dalam Adat Perkawinan (Bimbang), khususnya oleh masyarakat Besemah di Padang Guci, dan masyarakat Semende di Muara Sahung.

Lemang menjadi bawaan wajib bagi pihak pengantin laki-laki (lanang) ketika ingin mengikat tali pernikahan dengan seorang gadis (betine). 

BACA JUGA:Mengenal Juada Bay Tat Khas Bengkulu, Menjadi Teman Santai Anda Bersama Kopi

Jika tidak ada lemang, maka perkawinan itu dianggap belum lengkap secara adat,  karenanya pihak laki-laki akan masak lemang untuk dibawa ke rumah pengantin perempuan.

Dijadikannya lemang sebagai persyaratan adat dalam upacara pernikahan pada masyarakat Besemah sudah berlangsung sejak turun temurun dan masih bertahan hingga sekarang.

Jika pihak laki-laki tidak membawa lemang pada waktu itu maka pernikahan dianggap belum lengkap secara adat dan akan menjadi bahan gunjingan di tengah masyarakat.

Tidak main-main adat mengenai pembawaan lemang ini dalam adat Kaur dan Padang Guci ini perlu pendalaman lebih jauh mengenai hal tersebut sesuai dengan aturan adat yang berlaku. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: