HONDA

Lemea, Makanan Khas Suku Rejang Berbahan Bambu Muda Fermentasi, Lezat Sekali!

Lemea, Makanan Khas Suku Rejang Berbahan Bambu Muda Fermentasi, Lezat Sekali!

Lemea Makanan Khas Suku Rejang, Fermentasi Bambu Muda Selama 3 Hari Lezat Sekali--instagram/kedaiyukti

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Lemea menjadi makanan khas suku Rejang Provinsi BENGKULU, fermentasi dari bambu muda selama kurang lebih 3 hari sungguh lezat sekali. 

Makanan khas suku Rejang ini tersebar di berbagai daerah provinsi Bengkulu yakni Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara, Kepahiang dan Bengkulu Tengah menjadi kuliner populer dari zaman dahulu.

Lemea terbuat dari bambu muda yang masih berbentuk tunas yang kemudian dicacah kecil dan difermantasikan didalam air hingga minimal 3 hari sampai memberikan aroma asam. 

Zaman dahulu nenek moyang memanfaatkan tunas bambu muda ini menjadi panganan yang bisa dimakan untuk keluarga besar sebagai ciri khas suku Rejang.

BACA JUGA:Makanan Favoritnya Ubur-Ubur, Suka Berjemur, Ini Dia 13 Fakta Menarik Tentang Ikan Mola

Fermentasi ini setelah tunas bambu dirajang halus dan dicuci bersih, biasanya dahulu kala dicampurkan dengan ikan tawar kecil yang masih mentah namun sudah dibersihkan.

Pembusukan antara bambu yang sudah dirajang dengan ikan tawar tersebut berguna untuk memaksimalkan fermentasi diantara kedua bahan ini. 

Biasanya fermentasi berlangsung selama 3 hari dalam kondisi suhu ruang mengingat dahulu tidak adanya lemari pendingin seperti saat ini maka dari itu, makanan diawetkan seperti itu.

Setelah 3 hari dalam suhu ruang maka, cacahan bambu dan ikan tawar tadi menjadi lemea sebutan untuk bahan makanan ini.

BACA JUGA:4 Jenis Makanan yang Jadi Pemicu Munculnya Jerawat, Hindari Segera!

Tenang saja makanan ini tidak beracun sama sekali.

Namun, saat sudah menjadi lemea ketika dibuka akan muncul aroma khas yang menyengat yang keluar dari fermentasi tunas bambu tersebut. 


bentuk lemea fermentasi dari tunas bambu muda yang dicacah dibusukan bersama ikan air tawar--facebook/lezzy kurniati

Aroma yang ditimbulkan bercitasa rasa asam dan mengandung gas, jika sudah diolah menjadi makanan kuliner khas dari suku Rejang ini sungguh lezat sekali dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: