Bisa Dimakan Langsung, Dijadikan Selai dan Campuran Jamu, Mundu Tergolong Buah Minor Asli Indonesia

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Buah Mundu yang berasal dari famili Clusiaceae bisa dimakan langsung atau diolah menjadi selai. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai campuran jamu tradisional. 

Nyatanya buah mundu merupakan tumbuhan buah-buahan minor asli Indonesia. Bahkan ada yang menyebut buah mudu sebagai apel Jawa. Yang pasti buah mundu tidak sama dengan mundung, walaupun namanya mirip. 

BACA JUGA:8 Rekomendasi Sepatu Gunung Terbaik dan Nyaman, Cocok untuk Kegiatan Outdoor

Buah mundu merupakan anggota dari marga Garcinia, itu kenapa dia berkerabat dekat dengan manggis (Garcinia mangostana) dan asam kandis (Garcinia parvifolia).

Keberadaan buah mundu kini semakin langka, akibat penebangan hutan. Sebagian orang menganggap pohon mundu kurang penting, sehingga tidak dibudidayakan dan jarang diremajakan. 

BACA JUGA:Ini Sosok Mayor Teddy, Lakukan Aksi Heroik pada Seorang Wanita Saat Kampanye Akbar Prabowo

Buah mundu berasal dari Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil. Selain di Indonesia, pohon mundu juga tumbuh di Filipina dan Thailand. 

Tapi sayangnya pertumbuhan pohon mundu kurang baik, sehingga masyarakat tidak mau meremajakannya.

BACA JUGA:Liburan Berakhir Waktunya Kerja! Ini 15 Tips Agar Semangat Kembali Bekerja

Ada yang menyebutnya sebagai buah mundu, tapi ada juga yang menyebutnya sebagai mundeh, mundah dan golodogpanto. 

Mundu merupakan tumbuhan yang berbentuk pohon berukuran sedang dan hijau abadi. Ahli menyebutkan batang mundu tegak, berwarna coklat dan tingginya mencapai 20 meter. 

BACA JUGA:Chinese dan Pribumi Jarang Bersatu atau Menikah? Ini Alasannya

Pohon mundu bergetah putih dan daunnya berbentuk bulat memanjang dan mengkilat. Warna daunnya cenderung hijau tua, sementara daun mudanya malah berwarna merah. 

Bunga mundu tersusun berbentuk untaian berwarna putih atau hijau kekuning-kuningan. Sedangkan buahnya bulat seperti bola pingpong, ketika masak buah mundu akan berwarna kuning, halus dan tipis kulitnya. 

Sumber: