Kota Kuno Ditemukan di Hutan Amazon, Berusia 2.500 Tahun, Memiliki Infrastruktur yang Canggih
Kota Kuno Ditemukan di Hutan Amazon, Berusia 2.500 Tahun, Memiliki Infrastruktur yang Canggih--Ilustrasi/ fran sinatra/ bing image creator ai/ rakyatbengkulu.disway.id
BACA JUGA:6 Rekomendasi Model Baju Lebaran 2024 untuk Anak Perempuan, Lucu dan Stylish
LiDAR membantu mengidentifikasi ribuan platform persegi panjang dengan ukuran dan tinggi tertentu, kompleks Kilamope yang besar, serta jaringan jalan-jalan dan jalur setapak yang menghubungkan struktur-struktur tersebut.
Dengan bantuan LiDAR, para ilmuwan dapat memahami lebih dalam tentang struktur dan pola pemukiman kota kuno Amazon.
Mereka dapat mengidentifikasi fungsi dari setiap struktur, seperti apakah digunakan sebagai tempat tinggal atau untuk keperluan seremonial.
BACA JUGA:Lemas Ketika Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan? Berikut Makanan yang Bantu Kembalikan Stamina
Selain itu, LiDAR juga membantu dalam memetakan jaringan transportasi dan komunikasi yang digunakan oleh masyarakat kuno di kota tersebut.
Dengan demikian, teknologi LiDAR memberikan kontribusi penting dalam bidang arkeologi dengan memungkinkan para peneliti untuk mengungkap sejarah dan budaya masyarakat kuno melalui pemetaan dan analisis struktur-struktur yang tersembunyi di bawah permukaan tanah atau vegetasi.
Setelah penemuan kota kuno di Amazon, langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah melakukan survei dan penelitian lebih lanjut terhadap area seluas 300 km persegi yang belum disurvei sebelumnya.
BACA JUGA:Wow! Begini Cara Mudah Perpanjang SIM Lewat Aplikasi Online, Sambil Rebahan Selesai
Proses ini melibatkan berbagai metode penelitian arkeologis, antropologis, dan geologis untuk memahami lebih dalam tentang situs kota kuno tersebut.
Dimana para peneliti dapat menggunakan teknologi pemetaan satelit untuk mengidentifikasi struktur dan pola yang mungkin terkait dengan kota kuno.
Selain itu, ekskavasi arkeologis dapat dilakukan untuk mengungkap artefak, struktur bangunan dan sisa-sisa kehidupan manusia di kota kuno tersebut.
BACA JUGA:Cara Menaikkan Trombosit saat Terjangkit DBD, Konsumsi Makanan hingga Buah-buahan
Kolaborasi dengan ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti arkeologi, antropologi, sejarah, dan geologi juga penting dalam memahami konteks sejarah dan budaya kota kuno tersebut.
Analisis lebih lanjut terhadap artefak yang ditemukan, serta penelitian tentang lingkungan alamiah di sekitar situs kota kuno, juga dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan masyarakat yang pernah tinggal di kota tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: