Nostalgia! Begini Suasana Mudik Lebaran di Tahun 2000-an Awal, Ada yang Harus Ngemper di Lantai Stasiun

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Mudik menjadi perjalanan yang dilakukan oleh setiap perantau selama setahun sekali untuk bertemu keluarga tercinta di kampung halaman, sehingga kesempatan ini tidak disia-siakan.

Mari bernostalgia dan mengulik kembalu suasan mudik Lebaran di tahun 2000-an awal.

Beberapa pemudik sempat ngemper di lantai stasiun, karena jumlah penumpang saat itu banyak sekali dan sistem pembelian tiket yang mengharuskan datang ke stasiun untuk membeli secara langsung.

Di tahun 2000-an awal kecanggihan teknologi tidak sama seperti sekarang, belum lagi kuota kendaraan transporatasi umum yang ada tidak juga sebanyak saat ini, sehingga menjelang lebaran pemudik akan membludak.

BACA JUGA:Mau Mudik? Ini Pilihan Mobil Bekas Harga Dibawah Rp200 Juta untuk Menemani Pulang Kampung

Tidak terkontrolnya sistem transportasi umum membuat zaman mulai berkembang pesat dari era ke era, sehingga apa yang dirasakan saat itu tidak terulang kembali pada masa sekarang yang lebih ke sistem daring.

Meski begitu, kecanggihan yang ada saat ini tidak menyurutkan nostalgia mudik yang dirasakan pada tahun 2000-an awal, sehingga ini mengharuskan pemudik memiliki kenangan yang indah.

Meskipun saat itu ada yang berdesak-desakan, namun kenikmatan mudik lebih terasa, dan kemeriahan dalam menyambut Lebaran membuat para pemudik antusias untuk menyiapkan segalanya.

Mudik menjadi bagian penting yang harus dikerjakan para perantau dalam mengunjungi balik keluarga pada hari spesial Lebaran, apapun masalahnya akan ditempuh dengan baik asalkan berkumpul bersama.

BACA JUGA:Aman Mudik Sebelum Lebaran, Coba 10 Tips Berikut Ini, Lebaran Momen yang Penting dan Istimewa

Ini dia kenangan nostalgia mudik Lebaran pada tahun 2000-an awal yang dirasakan dan menjadi kenangan oleh beberapa orang, dikutip dari akun instagram bapak2id, yakni:

1. Tiket Trasportasi Kereta

Dulunya beli tiket kereta harus datang langsung ke stasiun, rela antri panjang dengan para pemudik lainnya, dengan catatan jika kehabisan dan telat membeli tiket cuman ada 2 pilihan yakni mengurungkan niat.

Atau dengan menggunakan jasa calo untuk tetap kembali ke kampung halaman, karena dahulu tidak ada sistem online seperti saat ini yang bisa dipesan dari jauh-jauh hari.

Sumber: