HONDA

Mengenal Tradisi Adat Besingal di Kabupaten Kaur, Ritual untuk Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa

Mengenal Tradisi Adat Besingal di Kabupaten Kaur, Ritual untuk Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa

Tradisi Adat Besingal di Kabupaten Kaur, Tradisi Anak Perempuan Menjelang Beranjak Dewasa--Youtube.com/NuparmanN2WK

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Tradisi Besingal atau Tradisi pengantin keciek berarak adalah salah satu Tradisi adat yang berlaku untuk anak perempuan menjelang beranjak dewasa. 

Melalui tradisi besingal ini, orang tua mendoakan agar anak mereka diberikan keselamatan.

Dan setelah dewasa nantinya akan memiliki kepribadian yang sesuai dengan tuntunan Islam ataupun sesuai dengan nilai adat istiadat.

Diketahui tradisi Besingal ini masih dilakukan oleh suku Pasemah Padang Guci, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Adat Nenjor Masyarakat Suku Lembak Bengkulu, Bentuk Rasa Syukur Terhadap Kelahiran Anak

Yang sebagian besar masyarakatnya memeluk agama Islam.

Di beberapa daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan seperti di daerah Kedurang

Juga melakukan tradisi Besingal ini, akan tetapi dengan nama yang berbeda, yang disebut dengan kayiek.

Sampai pada saat ini tradisi Besingal ini masih dipertahankan sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang dan juga sebagai sarana syiar ajaran agama Islam. 

BACA JUGA:Sudah Jarang Ditemukan! Ini 2 Kesenian Tradisional Suku Serawai Bengkulu yang Terpengaruh Perkembangan Zaman

Berdasarkan keyakinan mereka, kalau anak perempuan belum besingal, maka anak perempuan tersebut dianggap belum masuk agama Islam dan hal ini akan menjadi aib bagi keluarganya.

Untuk setiap masyarakat suku Pasemah Padang Guci ini, melaksanakan tradisi ini adalah wajib.

Hal ini sebagai bentuk rasa syukur kedua orang tuanya yang siap memiliki anak perempuan.

Maka bersyukur kepada Allah SWT dan sebagai jamuan untuk berdoa agar setiap anak perempuannya ini diberikan kesehatan serta keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: