HONDA

Berdoa Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Sujud Terakhir Membatalkan Shalat? Ini Penjelasan Buya Yahya

Berdoa Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Sujud Terakhir Membatalkan Shalat? Ini Penjelasan Buya Yahya

Berdoa Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Sujud Terakhir Membatalkan Shalat? Ini Penjelasan Buya Yahya--Tiktok/Syamxxx55

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM  - Benarkah berdoa menggunakan bahasa Indonesia dalam sujud terakhir membatalkan shalat? Ini penjelasan dari Buya Yahya mengenai hal tersebut.

Terkadang kaidah yang benar dalam menjalankan ibadah shalat perlu diperhatikan oleh umat Islam, karena jika salah-salah dapat membatalkan ibadah tersebut. Maka dari itu perlu penjelasan dari para ulama.

Salah satu ulama yang dimintai keterangan mengenai hal tersebut, dimana pada sujud terakhir dapat menggunakan bahasa Indonesia dalam berdoa dijelaskan oleh Buya Yahya.

Dalam potongan video Buya Yahya pada akun Tik Tok Syamxxx55 menjawab pertanyaan yang sebagian dari umat Islam menjadi kebingungan dalam ibadah shalat atas hal tersebut.

BACA JUGA:Jadilah Konsumen yang Cerdas, Ini 5 Tips Memilih Botol Minum yang Aman Digunakan

Dalam pertanyaan yang disampaikan jemaah kepada Buya Yahya menanyakan mengenai, "Di sujud terakhir kita bisa memanjangkan doa katanya dalam hal ini doa apa saja diperkenankan. Dan menggunakan bahasa Indonesia?"

Dikatakan langsung oleh Buya Yahya bahwa sujud adalah tempat yang paling dekat antara manusia dengan Tuhannya yang Maha Tinggi.

"Di sanalah manusia merendahkan diri kepada Tuhannya pada saat itu kita sangat dekat dengan Allah SWT, untuk itu perbanyaklah pada saat itu kita memohon, itu nabi yang mengajarkan," terang Buya Yahya.

Ditambah lagi oleh Buya Yahya sujud merupakan tempat paling dekat antara kita manusia dengan Allah SWT, untuk itu dianjurkan untuk perbanyaklah berdoa.

Tentunya ada aturan mengenai memperpanjang sujud dengan doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT.

Untuk yang pertama, doa yang kita baca apakah boleh menggunakan bahasa Indonesia?

BACA JUGA:5 Tradisi Terkenal dari Suku Dayak, Salah Satunya Membuat Tato di Tubuh

Khilaf besar dari sebagian para ulama diungkapkan oleh Buya Yahya, bahkan aturannya tidak diperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia yang dianggap sebagai Aji nabi yaitu dapat membatalkan salat itu sendiri.

Biarpun diantara para ulama tersebut mengatakan sebagian boleh untuk menggunakan bahasa selain bahasa Arab termasuk bahasa Indonesia, namun pesan Buya Yahya lebih baik dihindari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: