Tabut Bengkulu, Tradisi Budaya Memperingati Tragedi Karbala
Tradisi budaya memperingati tragedi Karbala bagi masyarakat Bengkulu diperingati setiap tahun dengan digelarnya Festival Tabut.--Instagram.com/VisitBengkulu
Ada beberapa elemen utama dari perayaan Tabut ini antara lain:
1. Ritual Adat
Ada berbagai ritual adat yang dilakukan selama perayaan, termasuk Mengambik Tanah (mengambil tanah), Duduk Penja (membersihkan replika tangan yang dianggap suci), Menjara, Arak Jari-jari, Arak Sorban, Tabut Besanding dan Tabut Tebuang.
BACA JUGA:DLH Kota Bengkulu: EO Festival Tabut Harus Bayar Sampah Rp1,7 Juta per Hari
BACA JUGA:Permintaan LPG 3 Kg Meningkat Menjelang Festival Tabut di Bengkulu
2. Prosesi Pembuatan Tabut
Pembuatan replika bangunan Tabut dimulai beberapa hari sebelum puncak acara.
Tabut dibuat dari bambu, kertas, dan bahan lainnya, serta dihias dengan warna-warni yang mencolok.
3. Prosesi dan Arak-Arakan
Puncak dari perayaan Tabut adalah prosesi dan arak-arakan yang berlangsung pada tanggal 10 Muharram.
Replika Tabut diarak dengan diiringi musik tradisional dan tarian khas Bengkulu menuju ke Karabela, yang merupakan tempat akhir dari prosesi ritual Tabut.
BACA JUGA:Nuansa Kebudayaan Diperkuat dalam Festival Tabut 2024, Masuk Kalender Event Nusantara
BACA JUGA:Festival Tabut 2024 Gunakan Jasa Event Organizer, Pemprov Bengkulu Siapkan Anggaran Rp600 Juta
4. Acara Seni dan Budaya
Selama perayaan Tabut, terdapat berbagai acara seni dan budaya seperti pertunjukan musik, tari, dan teater yang menampilkan cerita tentang peristiwa Karbala dan perlombaan tari dan lomba musik dol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber