HONDA

Wow, SD Negeri 111 Rejang Lebong Hanya 1 Siswa Baru Mendaftar PPDB

Wow, SD Negeri 111 Rejang Lebong Hanya 1 Siswa Baru Mendaftar PPDB

Wow, SD Negeri 111 Rejang Lebong Hanya 1 Siswa Baru Mendaftar PPDB --badri/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran (TA) 2024/2025, memprihatinkan buat Sekolah Dasar (SD) Negeri 111 Rejang Lebong.

Sekolah yang beralamatkan di Kelurahan Dwi Tunggal Kecamatan Curup, hanya memperoleh 1 siswa baru yang mendaftar.

Kepala SD Negeri 111 Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Zani S.Pd menuturkan, banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi untuk pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong. 

BACA JUGA:Manfaat Beras Kencur, Mulai dari Mencegah Kangker hingga Menangkal Radikal Bebas

BACA JUGA:Modal Bertani Minim, Tanam Wortel Adalah Solusinya: Harga Cenderung Stabil

Salah satunya adalah faktor kondisi wilayah sekeliling sekolah yang sangat tidak memungkinkan untuk mendapatkan siswa dalam jumlah banyak. 

"Sekolah kita memang hanya mendapatkan 1 siswa baru pada PPDB 2024/2025. Tapi perlu diketahui, hal itu bukan karena sekolah kita tidak mampu bersaing dengan sekolah lain, ataupun ada yang salah. Kita sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi faktor kondisi wilayah memang yang menjadi kendalanya," terang Zani.

Disebutkan Zani, secara wilayah, Kelurahan Dwi Tunggal Ujung tidak ada lagi siswa yang sudah memasuki batas usia sekolah. 

Selain itu, di wilayah Dwi Tunggal terdapat 2 sekolah lagi, yakni SD Negeri 10 Rejang Lebong, dan SDIT Semarak yang berada tepat di wilayah kota.

BACA JUGA:Resep Kimchi Mudah Ala Korea yang Cocok di Lidah Orang Indonesia

BACA JUGA:Kesbangpol Lebong Pastikan Warga di Lapas Tidak Kehilangan Hak Pilih di Pilkada Serentak 2024

"Sedangkan untuk SDN 111 Rejang Lebong sendiri, itu berada di ujung wilayah, dan diapit oleh jurang perbatasan dengan Rimbo Recap, jurang perbatasan Talang Benih, dan wilayah belakang pun dikelilingi jurang. Kami sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat, namun memang faktanya tidak ada lagi anak yang usianya sudah masuk batas usia sekolah," terang Zani.

Jadi kondisi sebenarnya bukan karena warga menyekolahkan anaknya di sekolah lain, akan tetapi  memang saat ini tidak ada siswa. 

"Tahun ini siswa yang tamat ada sebanyak 10 orang, sedangkan yang masuk tahun ini dan tahun kemarin, itu totalnya hanya 5 orang. Tahun ini 1 orang, tahun kemarin 4 orang, dan total keseluruhan dari kelas 1 sampai 6 hanya 33 siswa saja," papar Zani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: