Kebiasaan Jorok! Kehidupan Masyarakat Eropa Abad ke-14, Rutinitas Mandi Dikesampingkan
Rutinitas mandi dikesampingkan, kehidupan masyarakat Eropa abad ke-14. --Bing.com/Hendri/Rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:Kapan Pertama Kali Lomba Lari Kelereng 17 Agustus Diadakan?
Karena kurangnya kebiasaan mandi dan standar kebersihan yang rendah memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari.
Penyakit kulit dan infeksi adalah hal yang umum terjadi, epidemi seperti Wabah Hitam pada tahun 1347-1351 yang menghancurkan Eropa.
Juga dipengaruhi oleh kondisi kebersihan yang buruk.
Ketidaktahuan tentang penyebab penyakit dan cara pencegahannya memperparah situasi.
BACA JUGA:Telah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda, Ini Sejarah Panjat Pinang di Indonesia
BACA JUGA:Sejarah Kelam Perbudakan di Zaman Kolonialisme Hindia Belanda
Kebersihan pribadi juga menjadi indikator status sosial.
Orang-orang kaya dan bangsawan memiliki akses lebih baik ke fasilitas kebersihan dan bisa mandi lebih sering dibandingkan dengan petani dan pekerja biasa.
Penggunaan parfum dan pakaian bersih menjadi cara bagi mereka untuk menunjukkan status sosial yang lebih tinggi.
Di abad ke-14, kebersihan dan mandi bukanlah prioritas utama bagi sebagian besar orang Eropa.
BACA JUGA:Benteng Anna, Peninggalan Kolonial Inggris di Kabupaten Mukomuko yang Kini Tinggal Kenangan
BACA JUGA:Populer di Masa Kolonialisme, Ini Asal Mula Nasi Jamblang Beserta Resep Membuatnya
Persepsi tentang kesehatan, keterbatasan teknologi, dan kondisi ekonomi semuanya berkontribusi pada rendahnya standar kebersihan.
Meskipun ada beberapa kemajuan di kota-kota besar, sebagian besar masyarakat hidup dalam kondisi yang jauh dari bersih menurut standar modern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber