Lebih Andal di Jalan, Studi ADAC Tunjukkan Mobil Listrik Lebih Jarang Mogok daripada Mobil Bensin

RAKYATBENGKULU.COM - Penelitian terbaru dari Klub Otomotif Jerman (ADAC), salah satu organisasi otomotif terbesar di Eropa, mengungkapkan bahwa kendaraan listrik ternyata lebih jarang mengalami kerusakan dibandingkan mobil bermesin bensin. 

Temuan ini didasarkan pada data nyata dari lebih dari 3,6 juta kasus kerusakan kendaraan yang ditangani oleh “Yellow Angels” ADAC sepanjang tahun lalu.

Dalam laporan resminya yang dirilis Selasa 15 April 2025, ADAC mencatat bahwa mobil listrik menunjukkan keandalan yang lebih tinggi, terutama pada kendaraan yang pertama kali didaftarkan antara tahun 2020 hingga 2022.

“Untuk kendaraan yang pertama kali didaftarkan antara tahun 2020 dan 2022, kendaraan listrik rata-rata hanya mengalami 4,2 kerusakan per 1.000 kendaraan,” tulis ADAC dalam laporannya dikutip AntaraNews.com.

BACA JUGA:Lolos ke Piala Dunia Jadi Target, PSSI Raup Dukungan Dana Terbesar dari Kemenpora

BACA JUGA:Langkah Pupus, Timnas U-17 Tersingkir Usai Dibekuk Korea Utara 0-6

Sebagai perbandingan, kendaraan bermesin pembakaran internal dalam kelompok usia yang sama mencatat 10,4 kerusakan per 1.000 kendaraan, lebih dari dua kali lipat dari kendaraan listrik.

Penyebab utama kerusakan untuk kedua jenis kendaraan tersebut ternyata sama, yakni baterai 12 volt. 

Masalah ini menyumbang 50 persen dari seluruh kerusakan pada kendaraan listrik dan 45 persen pada kendaraan bermesin bensin.

Menariknya, di hampir semua kategori lain, seperti sistem kelistrikan, manajemen mesin, dan pencahayaan, kendaraan bermesin bensin justru lebih sering mengalami masalah dibanding kendaraan listrik.

BACA JUGA:Mengapa Investasi Emas Penting? Ini Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA:Angin Segar dari Laut, Pelayaran Perdana Kembali Buka Akses dan Harapan untuk Enggano

Namun, tidak semua hasil berpihak pada kendaraan listrik. 

Dalam satu aspek, yaitu kerusakan ban, mobil listrik menunjukkan angka yang sedikit lebih tinggi.

Sumber: