Bertani Aren: Solusi Cerdas untuk Lahan Berbukit, Banyak Keuntungannya!
Bertani Aren: Solusi Cerdas untuk Lahan Berbukit, Banyak Keuntungannya!--badri/rakyatbengkulu.com
Sistem Bagi Hasil yang Menguntungkan
Bagi petani yang tidak memiliki banyak waktu untuk menyadap nira, pohon aren dapat dikelola dengan sistem bagi hasil.
Umumnya, pemilik lahan mendapatkan 1 kilogram gula merah dari setiap 5 kilogram hasil sadapan, sedangkan sisanya untuk penyadap.
Sistem ini menguntungkan kedua belah pihak.
Panduan Budidaya Aren
Untuk memulai budidaya aren, petani perlu memilih bibit unggul dari pohon induk yang sudah matang, biasanya berusia di atas 10 tahun untuk tipe Dalam dan 5 tahun untuk tipe Genjah.
BACA JUGA:Siomay Jabar Legend, Kuliner 30 Tahun yang Menggugah Selera di Kota Bengkulu
BACA JUGA:Bakso Cuanki Mang Dika, Kuliner Nikmat dan Porsi Berlimpah di Kota Bengkulu
Bibit aren diperbanyak melalui biji yang disemai pada media pasir dan serbuk gergaji dengan perbandingan 2:1.
Setelah benih tumbuh, bibit dipindahkan ke polibag dengan campuran tanah dan pupuk kandang.
Setelah 11-12 bulan, bibit siap dipindahkan ke kebun dengan jarak tanam yang ideal, yakni 5 x 9 meter.
Perawatan tanaman aren meliputi penyiangan gulma di sekitar batang dan pemupukan rutin dua kali setahun dengan pupuk SP-36, urea, dan KCl.
Dengan perawatan yang tepat, pohon aren akan memberikan hasil yang melimpah dan menguntungkan bagi petani.
Budidaya yang Berkelanjutan
Selain itu, dengan permintaan pasar yang terus meningkat untuk produk gula merah, kolang-kaling, dan produk turunan aren lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: