8 Fakta Menarik tentang Burung Pelatuk yang Punya Kemampuan Mematuk hingga 13.000 Kali dalam Sehari
Mengenal 8 Fakta Menarik tentang Burung Pelatuk--Instagram.com/ kementerianlhk
RAKYATBENGKULU.COM - Burung pelatuk adalah kelompok burung yang terkenal karena kemampuannya dalam mematuk batang pohon dengan kecepatan tinggi.
Dikenal dengan kebiasaan mengetuk pohon menggunakan paruh keras, burung pelatuk ini mencari makanan seperti serangga atau larva yang hidup di dalam kayu.
Mereka termasuk dalam keluarga Picidae dan memiliki ciri khas berupa paruh kuat, leher fleksibel, serta jari-jari yang memungkinkan mereka memanjat pohon.
Burung pelatuk memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai pengendali hama dan memiliki adaptasi khusus yang membantu mereka bertahan hidup.
BACA JUGA:Viral Penjual Kain Kafan Live di TikTok, Model Pocong Jadi Sorotan Netizen
BACA JUGA:Siapa Sangka! Meski Cantik Paripurna, Raline Shah Akui Pernah Ditolak
Selain itu, mereka sering ditemukan di hutan dan dikenal dengan suara ketukan khas yang berasal dari aktivitas mereka.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang burung pelatuk yang telah RakyatBengkulu.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Kemampuan Mematuk yang Luar Biasa
Salah satu ciri khas paling mencolok dari burung pelatuk adalah kemampuan mereka untuk mematuk batang pohon dengan kecepatan yang sangat tinggi. Beberapa spesies pelatuk dapat mematuk hingga 13.000 kali dalam sehari, dengan kecepatan sekitar 20 kali per detik.
Kecepatan mematuk ini membantu mereka mencari serangga yang ada di bawah kulit pohon atau membuat sarang mereka sendiri.
BACA JUGA:Karir Shio Ular dan Macan 2025: Siap Menjelajahi Bidang Baru?
BACA JUGA:9 Manfaat Bunga Rosella untuk Kesehatan, Termasuk Meningkatkan Kesehatan Jantung
Burung pelatuk memiliki struktur tubuh yang sangat adaptif untuk mematuk pohon, termasuk kepala yang kuat dan tulang tengkorak yang dirancang untuk menyerap guncangan hebat.
2. Kecepatan dan Daya Tahan Mematuk
Spesies seperti pelatuk raksasa (Campephilus principalis) mematuk dengan kekuatan luar biasa. Namun, kecepatan mematuk yang sangat tinggi juga membutuhkan kekuatan otot yang besar.
Untuk melindungi otak mereka dari dampak keras, burung pelatuk memiliki struktur otak yang unik, di mana otak mereka tersusun rapat dalam tengkorak. Hal ini mengurangi risiko cedera saat mereka mematuk dengan kekuatan besar.
3. Komunikasi dengan Suara dan Mematuk
Selain menggunakan paruh untuk mencari makanan, burung pelatuk juga berkomunikasi melalui suara mematuk. Mereka mengetuk pohon dengan ritme tertentu untuk menyampaikan pesan kepada pelatuk lainnya.
Suara mematuk ini juga digunakan untuk menandai wilayah atau menarik pasangan. Banyak spesies pelatuk, seperti pelatuk besar (Dryocopus pileatus), menggunakan suara keras untuk menandai wilayah kekuasaannya, serta menarik pasangan pada musim kawin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: