Cegah Wabah DBD di Bengkulu Selatan, Dinkes Gencarkan Fogging dan Imbau Gerakan 3M Plus
Artikel ini mengulas langkah cepat Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan dalam menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang masyarakat di dua desa. --Dok/rbkoraid
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengancam warga di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan, kasus DBD kali ini ditemukan di Desa Pasar Pino dan Desa Padang Beriang, Kecamatan Pino Raya.
BACA JUGA:Janda Miskin di Bengkulu Selatan Dikumpulkan untuk Program Bantuan Sembako 2025
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Dorong Digitalisasi dan Keamanan Publik dengan Internet Gratis dan CCTV
Menindaklanjuti laporan ini, petugas Dinkes langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyemprotan fogging guna memutus rantai penyebaran penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan, S.KM., M.Si., menyatakan bahwa pihaknya segera bertindak setelah menerima laporan warga terkait adanya kasus positif DBD.
“Ya, atas laporan karena ada yang positif mengidap penyakit DBD. Makanya, kita langsung turunkan tim untuk lakukan fogging,” ujar Didi dikutip dari KORANRB.ID
Fogging dianggap langkah penting untuk membunuh nyamuk dewasa yang menjadi penyebab utama penyebaran DBD.
BACA JUGA:RAPBD 2025 Bengkulu Selatan Capai Rp1 Triliun, 5 Sektor Ini Jadi Prioritas
BACA JUGA:Setelah Sukses Debat Pertama, KPU Soroti Tema Utama Debat Kedua pada Pilkada Bengkulu Selatan
Namun, Didi menegaskan bahwa fogging hanya membasmi nyamuk dewasa dan tidak efektif untuk membunuh jentik atau telur nyamuk.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus.
“Fogging ini dilakukan karena adanya laporan kasus DBD. Pastinya yang terbaik tetap dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus terlebih dahulu,” jelasnya.
Metode 3M Plus mencakup menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mendaur ulang barang bekas, dan menambahkan langkah lain seperti penggunaan kelambu atau obat anti-nyamuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: