HONDA

Program Makan Bergizi Gratis, Hidayat Nur Wahid Tekankan Pentingnya Inklusi Santri dan Siswa Sekolah Keagamaan

Program Makan Bergizi Gratis, Hidayat Nur Wahid Tekankan Pentingnya Inklusi Santri dan Siswa Sekolah Keagamaan

Program Makan Bergizi Gratis, Hidayat Nur Wahid Tekankan Pentingnya Inklusi Santri dan Siswa Sekolah Keagamaan--Instagram/hnwahid

RAKYATBENGKULU.COM – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengingatkan pemerintah untuk memastikan bahwa santri dan siswa di sekolah keagamaan dapat merasakan manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang resmi dimulai pada Senin 6 Januari 2025. 

Program ini dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, serta siswa di berbagai jenjang pendidikan.

Hidayat menekankan bahwa demi mencapai keadilan sosial, program MBG harus mencakup semua kalangan, baik yang bersekolah di lembaga pendidikan umum maupun di sekolah keagamaan. 

“Saya harapkan ditahap awal ini agar siswa di madrasah atau sekolah keagamaan, dan santri di pondok pesantren sudah dimasukkan dalam program bagus tersebut,” ujar Hidayat yang dikutip dari AntaraNews.com.

BACA JUGA:Ramalan Shio 2025: Shio Mana yang Akan Tajir, Romantis, dan Sukses di Tahun Ular Kayu?

BACA JUGA:Tips Nabung untuk Ibu Rumah Tangga dengan Gaji 5 Juta, Bisa Terkumpul Berapa dalam Setahun?

Namun, ia mengungkapkan kekhawatirannya mengenai minimnya informasi yang diterima oleh banyak pihak, khususnya di kalangan pesantren. 

Dalam kunjungan kerjanya, Hidayat mendapati beberapa pesantren besar, termasuk yang ada di Jakarta Selatan, mengaku belum mendapat akses untuk mengikuti program MBG. 

“Jika pesantren di Jakarta saja belum dapat diakses, maka bisa dibayangkan bagaimana dengan pesantren-pesantren di luar Jakarta atau bahkan di luar Pulau Jawa,” terangnya dengan mengingatkan pentingnya pemerataan program tersebut.

Meskipun demikian, Hidayat menyadari bahwa program MBG ini akan diimplementasikan secara bertahap hingga tahun 2029, dengan target 19 juta jiwa pada 2025. 

BACA JUGA:Pasangan Puber Kedua? Coba Ikuti 6 Trik Ampuh Berikut untuk Menghadapinya

BACA JUGA:Harga Cabai di Kabupaten Kaur Masih Tinggi Pasca Libur Nataru, Pedagang dan Pembeli Terdampak

Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah dapat memastikan program ini berjalan dengan lancar dan dapat menjangkau seluruh kalangan, termasuk santri dan siswa di sekolah-sekolah keagamaan.

Selain itu, Hidayat juga menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan program MBG. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: