Harga Cabai di Kabupaten Kaur Masih Tinggi Pasca Libur Nataru, Pedagang dan Pembeli Terdampak

RAKYATBENGKULU.COM - Pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga bahan pokok (Bapok) di Kabupaten Kaur, terutama cabai, masih bertahan di level tinggi. 

Berdasarkan pantauan di Pasar Inpres Bintuhan, harga cabai merah keriting tetap di angka Rp 50 ribu per kilogram. 

Sebelumnya, cabai rawit merah sempat mencapai Rp 60 ribu per kilogram saat Nataru, dan kini harga cabai rawit setan berada di Rp 50 ribu per kilogram, sementara cabai rawit hijau dijual Rp 40 ribu per kilogram.

Menurut Siti Atun, pedagang cabai di Pasar Inpres Bintuhan, tingginya harga disebabkan sulitnya mendapatkan stok. 

BACA JUGA:19 Motor Puskesmas Keliling di Seluma Belum Dibagikan, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Liverpool Tahan Imbang Manchester United, Tetap Pertahankan Posisi Teratas Klasemen Liga Inggris

“Harga masih relatif tinggi, terutama cabai merah keriting masih Rp 50 ribu per kilogram kita jual,” ujarnya, dikutip dari KORANRB.ID.

Siti menambahkan bahwa meskipun petani cabai di Kaur sedang panen raya, sebagian besar stok dijual ke luar daerah seperti Bengkulu, Lampung, hingga Jakarta. 

Hal ini membuat pedagang lokal kesulitan mendapatkan pasokan dalam jumlah besar. 

“Barang susah didapat, tengkulak banyak oper ke luar Kaur soalnya mereka ambil dengan jumlah yang banyak beda dengan kita di Kaur ambilnya tidak terlalu banyak,” tambahnya.

Diperkirakan harga cabai akan semakin naik dalam waktu dekat, terutama saat panen raya di Kaur berakhir. 

BACA JUGA:Razia ODOL di Bengkulu Selatan, Dishub Lakukan Ini untuk Tegakkan Aturan Keselamatan Jalan Raya

BACA JUGA:Program Pendamping Berobat, Dinsos Bengkulu Utara Tingkatkan Bantuan untuk Warga Miskin Dirawat di RS

“Bisa saja nanti di awal bulan 2 harga cabai naik, soalnya sebentar lagi kan petani banyak sudah selesai panen raya,” jelas Siti.

Sumber: