Bobon Santoso Resmi Memeluk Agama Islam di Bulan Suci Ramadan

RAKYATBENGKULU.COM  - Bulan suci Ramadan menjadi saksi momen penuh berkah bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi seorang konten kreator ternama, Bobon Santoso. 

Bobon, yang dikenal dengan masak besarnya yang menyentuh hati seluruh negeri, kini resmi memeluk agama Islam setelah mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid An Ni’mah, Citra Grand Cibubur.

Proses sakral ini berlangsung khidmat dan penuh emosional, dipandu langsung oleh Ustadz Derry Sulaiman. 

Tidak hanya itu, acara ini juga disaksikan oleh jamaah yang hadir, yang turut merasakan kebahagiaan atas langkah besar yang diambil oleh Bobon Santoso. 

BACA JUGA:6 Sikap Menghadapi Orang Berwatak Sangat Egois, Tanpa Mengorbankan Kesehatan Mental

BACA JUGA:6 Tanda Kamu Adalah Menantu Idamana Keluarga, Termasuk Sering Dimintai Pendapat

Momen tersebut dibagikan dengan penuh rasa syukur melalui unggahan Instagram oleh Ustadz Derry Sulaiman, yang menunjukkan video momen mengharukan saat Bobon Santoso mengucapkan syahadat.

Dalam video tersebut, terlihat jelas Ustadz Derry menjabat tangan Bobon Santoso sambil membimbingnya mengucapkan kalimat syahadat, sebuah proses penting yang menandai perubahan besar dalam hidup Bobon. 

"Kirimkan doa terbaik untuk orang baik chef @bobonsantoso beserta keluarga & tim khidmad umat kuali merah putih semoga istiqomah dalam iman & Islam. Teruslah belajar sampai akhir hayat," tulis Ustadz Derry Sulaiman dalam unggahannya, mengiringi doa dan harapan terbaik untuk sahabatnya.

Tak lama setelah momen syahadat tersebut, Bobon Santoso juga membagikan sebuah foto di Instagram pada tanggal 2 Maret 2025. 

BACA JUGA:Ketersediaan BBM di SPBU Kutau Bengkulu Selatan Dipastikan Aman Selama Bulan Ramadan

BACA JUGA:Menurunnya Daya Tahan Tubuh: Tips Menghindari Radang Tenggorokan Saat Berpuasa

Foto tersebut menampilkan keluarga Bobon yang kompak mengenakan pakaian serba biru dengan nuansa Islami. 

Foto ini semakin memperjelas keputusan Bobon untuk memeluk agama Islam, meskipun dirinya lebih memilih untuk tidak menjadikan perjalanannya sebagai bahan perbincangan publik.

Sumber: