HONDA

Tragedi Penembakan di Arena Sabung Ayam, Fakta Baru Soal Amplop Suap yang Ditolak Kapolsek

Tragedi Penembakan di Arena Sabung Ayam, Fakta Baru Soal Amplop Suap yang Ditolak Kapolsek

Sosok yang diduga menjadi suruhan Peltu Yun Heri Lubis disebut-sebut membawa amplop berisi uang--Dok/rb

RAKYATBENGKULU.COM - Kasus penembakan di arena sabung ayam Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, semakin mengungkap fakta baru. 

Kini, muncul sorotan terhadap dugaan amplop suap yang dikirim sebelum insiden berdarah tersebut terjadi.

Sosok yang diduga menjadi suruhan Peltu Yun Heri Lubis disebut-sebut membawa amplop berisi uang untuk diberikan kepada Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto. 

Tujuannya, agar arena sabung ayam yang dibekingi oleh Peltu Lubis dan Kopka Basar tetap beroperasi tanpa gangguan aparat kepolisian. 

BACA JUGA:Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kaur Capai Lima Kasus pada 2025

BACA JUGA:Harapan Warga Desa Simpang untuk Jembatan Baru Kembali Pupus

Namun, upaya tersebut berakhir tanpa hasil setelah sang kapolsek menolak pemberian tersebut.

Amplop Berisi Rp 1 Juta Ditolak Mentah-Mentah

Nia, istri mendiang AKP Anumerta Lusiyanto, mengungkapkan bahwa suaminya pernah didatangi oleh seseorang yang membawa amplop berisi uang. 

Besaran nominal dalam amplop tersebut adalah Rp 1 juta, yang ditujukan sebagai upaya suap agar polisi tidak mengusik kegiatan perjudian di lokasi tersebut.

“Ada waktu itu oknum yang nembak itu kan. Maksudnya mau kasih duit ke bapak tuh,” ungkap Nia.

Ia juga menyaksikan langsung suaminya menolak pemberian tersebut dengan tegas. 

“Saya lihat sendiri, lihat amplopnya, dikasih Rp 1 juta. Tapi dia nggak mau (terima),” tegasnya.

Keputusan AKP Lusiyanto yang menolak suap tersebut diduga membuat pihak tertentu merasa geram. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: