China Dinilai Menang dalam Perang Dagang Melawan AS, Kata Ekonom AS

Ekonom ternama dari AS, Jeffrey Sachs, menilai bahwa China berada dalam posisi menang dalam perang dagang melawan Amerika Serikat. --Dok/antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China terus menjadi sorotan dunia.
Dalam Forum Diplomatik Antalya yang digelar Jumat (11/4), ekonom Amerika Serikat sekaligus profesor dari Universitas Columbia, Jeffrey Sachs, menyampaikan pandangannya terkait dinamika hubungan perdagangan kedua negara adidaya tersebut.
“Dalam perang dagang antara AS dan China, China menang. China tidak terlalu bergantung pada pasar AS,” kata Sachs, seperti dikutip dari ANTARANEWS.COM.
BACA JUGA:Kebutuhan Kulit: 5 Cara Memilih Produk Pembersih Wajah Terbaik untuk Kulit Berjerawat
Menurut Sachs, jika hubungan perdagangan antara AS dan China terputus, kedua negara justru akan mengalami kerugian.
Ia menilai bahwa langkah seperti penghentian perdagangan tidak akan menghasilkan keuntungan bagi salah satu pihak, melainkan menjadi sebuah kekalahan bersama.
Pandangan ini muncul di tengah kebijakan kontroversial yang diambil Presiden AS saat itu, Donald Trump.
Pada 2 April, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memberlakukan tarif “timbal balik” terhadap impor dari sejumlah negara.
Kebijakan tersebut menetapkan tarif dasar sebesar 10 persen, namun diberlakukan tarif lebih tinggi bagi negara-negara yang memiliki defisit perdagangan signifikan dengan AS.
BACA JUGA:19 Hari Menghilang, Wanita dengan Gangguan Mental Asal Kaur Selatan Masih Belum Ditemukan
BACA JUGA:6 Dampak Negatif Oversharing di Media Sosial yang Perlu Diwaspadai, Jangan Berlebihan!
Namun hanya berselang seminggu, pada 9 April, Trump merevisi kebijakan tarif tersebut.
Ia mengumumkan penurunan tarif “balasan” menjadi hanya 10 persen untuk semua negara, dengan pengecualian terhadap China, selama periode 90 hari.
Penundaan ini, menurut Trump, dilakukan karena lebih dari 75 negara telah menyampaikan permintaan negosiasi dan memilih untuk tidak menerapkan langkah-langkah balasan terhadap AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: