HONDA

IHSG Tertekan, Ancaman Tarif AS ke China Bisa Seret Pasar ke Level 6.160

IHSG Tertekan, Ancaman Tarif AS ke China Bisa Seret Pasar ke Level 6.160

Pelemahan IHSG disampaikan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, akibat ketegangan dagang antara AS dan China. --Dok/antaranews.com

RAKYATBENGKULU.COM - Ketegangan geopolitik dan eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali mengguncang pasar global. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun diprediksi berpotensi melemah dalam perdagangan Kamis ini.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, menyampaikan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi ke level support 6.160.

BACA JUGA:Mengapa Kucing Sering Pilih-Pilih Makanan? Ini Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA:Strategi Detektif: Cara Menemukan Kucing yang Hilang dengan Pendekatan yang Tak Biasa

“Kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance 6.160 dan 6.530,” ujar Nico, sapaan akrabnya, dikutip dari ANTARANEWS.COM, Kamis (17/4).

Nico menjelaskan bahwa eskalasi perang dagang yang semakin panas menjadi pemicu utama sentimen negatif di pasar. 

Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan rencana penerapan tarif impor sebesar 245 persen kepada China, sebagai bentuk balasan atas tindakan yang tidak sesuai dengan kebijakan Presiden Donald Trump.

“Maka dari itu yang harus diwaspadai adalah seberapa besar eskalasi ini akan berlanjut dan seberapa lama hal ini akan terus terjadi,” tegas Nico.

BACA JUGA:Tragis! Ayah dan Anak Meninggal Terjebak Kebakaran di Rumah Tiga Lantai Surabaya

BACA JUGA:Reksadana Pasar Uang, Pilihan Tepat Agar Nabung Rasa Investasi

Tarif baru tersebut terdiri dari beberapa lapisan, termasuk tarif resiprokal sebesar 125 persen, tambahan 20 persen akibat krisis fentanyl, serta tarif Section 301 yang berkisar antara 7,5 persen hingga 100 persen untuk berbagai jenis barang.

Menanggapi situasi ini, Perdana Menteri China, Li Qiang, menyerukan persatuan dalam menghadapi tekanan. 

Ia meminta para pejabat untuk memperluas pasar ekspor, menjaga stabilitas pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: