Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang! Cuaca Ekstrem Ancam Bengkulu dan 34 Provinsi Lain Hari Ini

Waspada hujan sedang hingga lebat hari ini di berbagai provinsi di Indonesia--Freepik/Kireyonok_yuliya
RAKYATBENGKULU.COM – Warga Bengkulu dan sekitarnya diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi melanda wilayah tersebut pada Minggu, 11 Mei 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan sedang hingga lebat akan mengguyur Bengkulu bersama 34 provinsi lainnya di Indonesia.
“Fenomena ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer, termasuk aktivitas siklon tropis dan sirkulasi siklonik yang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia,” ungkap Prakirawan BMKG Azhari Putri seperti dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta.
Menurutnya, hujan lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Bengkulu, sehingga masyarakat perlu memperhatikan perkembangan cuaca terbaru.
BACA JUGA:Duduk Santai di Teras, Rumah Warga Kerkap Ludes Terbakar Usai Ledakan Diduga dari Listrik
BMKG menetapkan status waspada untuk provinsi-provinsi yang berpotensi mengalami hujan lebat.
Selain Bengkulu, daerah lainnya yang masuk dalam kategori ini antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, hingga sejumlah wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Sementara itu, status siaga hujan lebat hingga sangat lebat diberlakukan di beberapa wilayah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tengah.
“Peringatan dini ini menunjukkan wilayah yang berpotensi mengalami akumulasi curah hujan harian paling tinggi,” jelas Azhari.
BACA JUGA:55 CPNS Bengkulu Utara Segera Dilantik, Gaji Menanti Asal Tak Minta Pindah!
BACA JUGA:Rp 11 Miliar untuk Pertanian Seluma, Menuju Lumbung Pangan Baru
BMKG juga mengeluarkan peringatan angin kencang khususnya untuk Provinsi Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Fenomena angin kencang tersebut meningkatkan risiko terjadinya pohon tumbang hingga kerusakan infrastruktur ringan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: