HONDA

Ratusan Sapi dan Kerbau di Mukomuko Diserang Wabah Ngorok, 250 Ekor Dilaporkan Mati

Ratusan Sapi dan Kerbau di Mukomuko Diserang Wabah Ngorok, 250 Ekor Dilaporkan Mati

Ratusan Sapi dan Kerbau di Mukomuko Diserang Wabah Ngorok, 250 Ekor Dilaporkan Mati--Bayu Erisman Putra/rakyatbengkulu.com

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Wabah penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) menyerang ratusan hewan ternak di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. 

Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko mencatat, hingga kini sudah ada 575 ekor sapi dan kerbau yang terdampak, dengan 250 ekor di antaranya dilaporkan mati.

Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Fitriyani Ilyas, S.Pt, mengatakan, pihaknya mencatat bahwa dari total ternak yang terinfeksi, 325 ekor masih menjalani pengobatan intensif oleh tim kesehatan hewan.

BACA JUGA:Krisis BBM di Bengkulu Makin Parah, Antrean Mengular hingga Pengecer Kehabisan Stok

BACA JUGA:Viral! Pertalite Rp 80 Ribu per Liter di Seluma Dampak Kelangkaan BBM, Netizen Heboh

"Data sementara menunjukkan, sebanyak 575 ekor sapi dan kerbau terkena wabah ngorok. Dari jumlah itu, 250 ekor sudah mati, sisanya masih dalam proses pengobatan," jelas Fitriyani saat dihubungi pada Minggu, 25 Mei 2025.

Wabah ini telah menyebar di delapan desa yang tersebar di dua kecamatan dari total 15 kecamatan yang ada di Mukomuko. 

Beberapa desa yang terdampak di antaranya adalah Retak Ilir, Pernyah, Nenggalo, Nelan Indah, Pasar Bantal, dan Pondok Baru.

BACA JUGA:Kasus Gigitan Hewan Rabies di Mukomuko Meningkat, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu!

BACA JUGA:Relokasi Bikin Resah! Pedagang Mainan Anak Ingin Balik ke Taman Merdeka, Ini Alasannya

"Meskipun saat ini baru menyebar di dua kecamatan, kami tetap waspada dan melakukan langkah pencegahan di seluruh wilayah," tambahnya.

Untuk mengendalikan penyebaran wabah, Dinas Pertanian terus menggencarkan pengobatan dan pemantauan langsung ke lapangan. 

Petugas dari pusat kesehatan hewan (puskeswan) sudah diterjunkan ke desa-desa untuk memberikan penanganan medis kepada hewan yang masih bisa diselamatkan.

BACA JUGA:Sudah Ditertibkan tapi Masih Berjualan? Ini Alasan 59 Pedagang Enggan Pindah dari Taman Merdeka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: