HONDA

Enggano Terisolasi: Lima Bulan Tanpa Kapal, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat

Enggano Terisolasi: Lima Bulan Tanpa Kapal, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat

Asisten I Pemda Bengkulu Utara, Bari Oktari, S.STP, M.Si.---Dok/ KORANRB.ID

RAKYATBENGKULU.COM – Krisis ekonomi perlahan melilit kehidupan masyarakat Pulau Enggano. Sudah lima bulan pulau terluar Bengkulu itu terisolasi akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. 

Tidak ada kapal besar yang bisa berlabuh, membuat aktivitas pengiriman logistik lumpuh total.

Kondisi ini memukul keras perekonomian lokal. Warga Enggano yang sebagian besar hidup dari hasil perkebunan, terutama pisang, kini tak lagi bisa menjual hasil panen. 

“Warga terpaksa menunda panen karena tidak ada kapal berlabuh yang bisa membawa pisang hasil kebun masyarakat Enggano,” ungkap seorang warga.

BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Tinjau Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai, Dorong Kelancaran Akses ke Enggano

BACA JUGA:Guru Ngaji Diduga Cabuli 10 Anak, Keluarga Mengaku Tak Tahu Apa yang Terjadi

Akibat mandeknya distribusi hasil kebun, nyaris tidak ada pendapatan yang masuk ke masyarakat. Daya beli warga pun menurun drastis. 

Bahkan untuk membeli kebutuhan pangan sehari-hari, banyak keluarga mulai kesulitan.

Bantuan beras dari Pemkab Bengkulu Utara memang sudah disalurkan, namun kebutuhan pokok lainnya tetap tak tercukupi.

“Saat ini daya beli masyarakat benar-benar menurun karena tidak ada pendapatan. Bahkan bahan pangan yang biasanya dikonsumsi mulai sulit dibeli,” tutur salah satu tokoh masyarakat Enggano.

BACA JUGA:Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek, Sidang Putusan Digelar Terbuka

BACA JUGA:Kolaborasi Romantis Keisya Levronka dan Nyoman Paul, Rilis Single 'Denganmu Saja'

Asisten I Pemkab Bengkulu Utara, Bari Oktari, S.STP, M.Si, membenarkan kondisi tersebut.

Ia mengatakan, Pemkab terus memantau situasi dan telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat pengerukan alur pelayaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: