Dinkes Bengkulu Tegaskan Pentingnya Perlindungan Data Pasien HIV dalam Layanan Kesehatan

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Bengkulu, Edriwan Mansyur--Nova/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Perlindungan data pribadi pasien HIV/AIDS menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu.
Komitmen ini menjadi bagian dari peningkatan mutu layanan kesehatan, khususnya dalam penanganan dan pencegahan HIV/AIDS di wilayah tersebut.
Dinkes Bengkulu menekankan bahwa kerahasiaan informasi pasien merupakan prinsip utama yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh petugas dan fasilitas layanan kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.
“Menjaga kerahasiaan data pasien adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. Ini menyangkut perlindungan hak asasi dan kenyamanan psikologis pasien dalam menerima layanan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Bengkulu, Edriwan Mansyur.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Tekankan Perjalanan Dinas Harus Berdampak Nyata
BACA JUGA:49.935 Anak di Mukomuko Sudah Punya KIA, Dukcapil Kejar Target 100 Persen
Menurut Edriwan, selain meningkatkan akses pengobatan dan kegiatan pencegahan, pihaknya juga mengedepankan penerapan etika privasi dan layanan yang lebih humanis, berbasis kepercayaan antara tenaga kesehatan dan pasien.
Seluruh petugas kesehatan, khususnya di tingkat kabupaten/kota, telah diberikan pemahaman dan data internal terkait pasien.
Namun, mereka juga diingatkan secara tegas agar tidak terjadi kebocoran informasi, termasuk terhadap pasien yang terdeteksi melalui kegiatan lapangan.
Lebih lanjut, Edriwan menjelaskan bahwa pihaknya terus melanjutkan pendekatan jemput bola di lapangan, guna menjangkau pasien yang masih enggan datang ke fasilitas layanan kesehatan karena masih adanya stigma sosial yang melekat.
BACA JUGA:Jukir Liar Ditertibkan Saat Festival Tabut, Pemkot Bengkulu Ambil Langkah Tegas
BACA JUGA:Tingkatkan Akurasi Ibadah, Kemenag Rejang Lebong Imbau Pengukuran Arah Kiblat Secara Rutin
“Petugas kami sudah ada di lapangan, tapi peran serta pasien juga penting. Kita ingin mereka merasa aman dan yakin bahwa layanan yang tersedia melindungi mereka secara utuh, baik secara medis maupun secara sosial,” tutupnya.
Upaya ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan layanan kesehatan yang inklusif, aman dan menghormati hak-hak pasien secara menyeluruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: