Tebuang! Tabut 2025 Resmi Berakhir di Padang Karabela

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Puncak perayaan Tabut 2025 ditandai dengan prosesi arak-arakan Tabut Tebuang, yang berlangsung khidmat dan meriah, pada Minggu 6 Juli 2025.

Puluhan warga Bengkulu tumpah ruah di sepanjang jalan karabela untuk menyaksikan salah satu tradisi budaya tertua dan paling sakral di Bumi Merah Putih.

Prosesi dimulai dari Balai Raya Semarak dan berakhir di Padang Karabela, lokasi simbolis tempat Tabut ‘dibuang’. 

BACA JUGA:MotoGP Malaysia 2025 Bidik 13 Ribu Penonton dari Indonesia, Sepang Siap Jadi Pesta Balap Paling Meriah!

BACA JUGA:Film Sore: Istri dari Masa Depan Siap Tayang, Kisah Cinta Lintas Waktu yang Lebih Dalam dan Sinematik

Iring-iringan Tabut diikuti oleh para pewaris budaya, pelaku seni, serta masyarakat umum yang mengenakan pakaian hitam dan putih, membawa bendera, serta diiringi suara dol yang menghentak khas Bengkulu.

Prosesi ini berlangsung dengan tertib, penuh makna, dan sarat nilai-nilai budaya. 

Tradisi Tabut Tebuang merupakan simbol pembuangan segala keburukan, keangkuhan, kesombongan, dan keindahan duniawi, sebagai bentuk refleksi spiritual bagi masyarakat Bengkulu.

BACA JUGA:Festival Tabut Siap Go Internasional! Pemerintah Pusat Dukung Penuh Promosi ke Dunia

BACA JUGA:Tak Gentar Hujan, Ribuan Warga Padati Jalan untuk Saksikan Puncak Festival Tabut 2025

Ketua Keluarga Keturunan Tabut (KKT) Bengkulu, Achmad Syafril mengatakan bahwa pembuangan Tabut mengandung pesan moral yang dalam. 

“Saya berharap tradisi ini Tabut tidak hanya dilihat sebagai acara seremonial atau hiburan yang ada, tapi harus benar-benar kita rasakanya makna spiritualnya,” kata Achmad Syafril.

Sepanjang rute jalan, warga tampak antusias mengabadikan momen, sambil menikmati keunikan budaya yang hanya digelar sekali dalam setahun ini. 

Sumber: