Pencapaian Positif: Kasus DBD di Mukomuko Hanya 4 Kasus pada Juli 2025
Kantor Dinkes Mukomuko--Bayu/Rakyatbengkulu.com
MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melaporkan penurunan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada bulan Juli 2025.
Berdasarkan data yang diterima Dinkes Mukomuko dari 17 Puskesmas di wilayah tersebut, hanya terdapat 4 kasus DBD yang dilaporkan selama bulan Juli.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Mukomuko, Hamdan menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan yang terendah sepanjang tahun 2025.
"Berdasarkan data yang kami terima dari seluruh Puskesmas di daerah ini, kasus DBD pada Juli 2025 hanya tercatat 4 kasus,” ujarnya, Sabtu 16 Agustus 2025.
Secara keseluruhan, kasus DBD di Mukomuko terhitung dari Januari hingga Juli 2025 menunjukkan penurunan yang signifikan.
Rinciannya adalah sebagai berikut: Januari tercatat 15 kasus, Februari 7 kasus, Maret 10 kasus, April 14 kasus, Mei 14 kasus, Juni 5 kasus, dan penurunan drastis pada Juli menjadi hanya 4 kasus.
Hamdan juga menambahkan bahwa ada tiga wilayah dengan kasus DBD tertinggi sepanjang periode tersebut, yaitu Lubuk Sanai dengan 12 kasus, Kota Mukomuko sebanyak 11 kasus dan Dusun Baru dengan 10 kasus.
Meskipun terjadi penurunan kasus, Hamdan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah. Ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Kukuhkan Paskibraka Bengkulu 2025
BACA JUGA:Ramalan Zodiak 16 Agustus 2025: Gemini Bicara Nyata, Taurus Stabil dalam Finansial
“Meskipun adanya penurunan kasus DBD pada Juli, kami mengimbau agar masyarakat jangan lengah, karena peran masyarakat sangat penting dalam upaya PSN, dan kami meminta agar menerapkan metode 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” ujar Hamdan.
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar masyarakat menghindari adanya genangan air di sekitar rumah dan tidak menggantung pakaian di dalam kamar, karena hal tersebut dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.
“Kami berharap sinergi antara masyarakat dan pemerintah terus ditingkatkan, untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari ancaman DBD,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


