PLN ULP Manna Mulai Tertibkan Tunggakan, Pelanggan Terancam Sanksi Bertahap
PLN ULP Manna Mulai Tertibkan Tunggakan, Pelanggan Terancam Sanksi Bertahap--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - PLN ULP Manna resmi mengaktifkan Program Tuntas Tunggakan 2025, langkah tahunan untuk memastikan seluruh pelanggan memenuhi kewajiban pembayaran listrik sebelum tahun berakhir.
Program ini juga menjadi upaya menjaga ketertiban administrasi serta memastikan kontribusi Pajak Penerangan Jalan (PPJ) tetap optimal bagi Kabupaten Bengkulu Selatan.
Manajer PLN ULP Manna, Wahyudi Putra, menegaskan pihaknya sudah melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, termasuk melalui pemberitahuan berlapis kepada pelanggan yang tercatat menunggak.
Ia menyoroti masih banyak pelanggan yang membiarkan tagihan melewati batas jatuh tempo sehingga mengganggu kelancaran sistem pelayanan PLN.
BACA JUGA:Teknologi WoW Capsule dari Korea, Terobosan Baru untuk Atasi Flek dan Penuaan Dini
BACA JUGA:Perumda Tirta Rafflesia Pastikan Program SR Gratis Kembali Dibuka 2026, Kuota 2.000 Sambungan
“Kami perlu memastikan seluruh pelanggan berada dalam kondisi tertib administrasi. Tunggakan yang berlarut-larut berdampak pada pelayanan dan kewajiban daerah seperti PPJ. Karena itu kami mendorong masyarakat untuk segera melakukan pelunasan,” katanya dikutip KORANRB.ID.
PLN kini mulai melakukan penertiban secara bertahap, dimulai dari pendataan, pemberian peringatan, hingga penerapan sanksi. Wahyudi menjelaskan terdapat tiga kategori sanksi yang diberlakukan sesuai tingkat keterlambatan.
Untuk tunggakan lebih dari satu bulan melewati tanggal 20, pelanggan akan dikenakan pemutusan sementara.
Jika keterlambatan mencapai dua bulan, PLN akan melakukan pembongkaran KWH meter sekaligus migrasi ke sistem prabayar (token).
Sementara bagi pelanggan yang menunggak hingga tiga bulan, konsekuensinya adalah pembongkaran rampung yang otomatis mengakhiri status langganan.
BACA JUGA:ASN Dibegal di Jalur Curup–Lubuklinggau, Pelaku Nekat Meski Ada Patroli Polisi
BACA JUGA:Inflasi Bengkulu 2026 Diprediksi Stabil, BI Pastikan Tetap di Rentang 2,5 Persen
“Penertiban bukan untuk memberatkan pelanggan, melainkan memastikan layanan tetap berjalan optimal,” sambungnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


